KRICOM - Indonesia Police Watch (IPW) menilai ada yang janggal di balik viralnya video Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian soal NU dan Muhammadiyah.
Menurut IPW, beredarnya video yang telah diedit tersebut bertujuan untuk mengadu domba Polri dengan umat Islam.
"Pertama, pidato itu sudah terjadi cukup lama tapi kenapa baru sekarang dipublikasikan lewat media sosial hingga terjadi polemik tajam," kata Presidium IPW Neta S. Pane kepada Kricom di Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Tak sampai di situ, si penyebar video juga telah memotong bagian-bagian tertentu yang pada akhirnya menimbulkan persepsi yang berbeda dan menimbulkan permasalahan.
"Hal inilah yang harus diusut Polri untuk kemudian diungkapkan ke publik agar terang benderang dan kasusnya tidak menjadi polemik," kata dia.
Neta lantas mencontohkan soal penetapan tersangka Buni Yani karena mengedit video Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam kasus pernyataan Kapolri yamg diedit dan disebarluaskan itu, penyidik harus mencari pelaku dan menjeratnya dengan UU ITE.
"Sikap tegas dan sikap cepat kepolisian dalam bertindak diperlukan akan kasus ini tak berkembang menjadi keresahan sebagian umat Islam yang merasa dipojokkan," tutup Neta.