KRICOM - Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang meminta agar jajarannya bersinergi dengan dua Ormas Islam, NU dan Muhammadiyah turut mendapat perhatian dari Ustaz Muhammad Arifin Ilham.
Dalam sebuah pesan berantai yang beredar di media sosial WhatsApp, Sabtu (3/2/2018), ustaz pemilik majelis taklim bernama Adz-Dzikra ini menganggap, viralnya video tersebut sebagai upaya adu domba antara ulama dan Polri.
Berikut isi pesan yang beredar:
Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Subhanallah ceramah KAPOLRI tahun lalu yang diviralkan heboh sekarang yang alhamdulillah sudah diklarifikasi ayahanda KH Ma’ruf Amin, dan juga tabayyun langsung dengan ayahanda KAPOLRI adalah jebakan adu domba Ulama dengan POLRI yang kini sudah mulai membaik.
Jelas bukan udang di balik bakwan, tetapi bakwan di balik udang, gede sekali grand designnya untuk membuat umat bermusuhan dengan POLRI. Editan dari 26 menit ceramah, dan hilang bahasa konteksnya, dan beliau pun sama sekali tidak menafikan kemuliaan organisasi umat Islam yang berjuang untuk kemerdekaan NKRI.
Subhanallah semua harus menahan diri. Semua harus berjihad dengan amanah masing masing, semua harus mengambil hikmah pelajaran, semua harus muhasabah diri baik kanda Jennderal Tito Karnavian sebagai KAPOLRI, dan juga Ulama mulia untuk menjaga suasana keutuhan NKRI.
Subhanallah bahwa semua pernah melakukan kesalahan adalah keniscayaan, namun dengan mengedepankan “tawaashoubil haqqi watawaashoubishobri” saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, dan semangat ukhuwah dan kebersamaan.
Hikmah besarnya kini jadi terbuka dan faham betapa besar dan banyaknya organisasi Islam, ulama, tokoh muslim dan kaum muslimin seluruh Indonesia yang berjasa dan berperan besar untuk kemerdekaan Indonesia tercinta ini.
Allahu Akbar, Insya Allah kita tetap bersama berjuang untuk keberkahan negeri kita tercinta ini.
Allahumma ya Allah berkahi negeri kami dengan keteladanan ulama, amanahnya umara dan ketaqwaan rakyatnya, aamiin.
Muhammad Arifin Ilham.
Seperti diketahui, video berisi pidato Tito pada 2017 itu sempat viral dan menuai protes. Dalam video tersebut, Tito menyatakan hanya ormas NU dan Muhammadiyah yang layak didukung karena berjasa kepada Indonesia serta pro-Pancasila.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mochammad Iqbal mengklarifikasi ucapan Tito. Dia mengatakan, tidak ada keinginan dari kapolri untuk mendiskreditkan ormas Islam selain Muhammadiyah dan NU.
"Pidato tersebut anglenya tidak di situ. Arahnya tidak begitu dan sama sekali tidak memojokan atau menyampingkan atau menafikan kelompok-kelompok lain selain NU dan Muhammadiyah," ungkapnya beberapa waktu lalu.