KRICOM - Jenderal Gatot akan memasuki masa pensiun setelah tiga tahun menjabat sebagai Panglima TNI. Posisinya kini digantikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kendati sudah pensiun, Gatot tetap merasa sebagai prajurit TNI lantaran militer sudah mengalir dalam darahnya. Sebab itu, jenderal bintang empat ini berjanji akan selalu mendedikasikan hidupnya untuk Indonesia.
"Sesudah bulan Maret tahun depan pun saya masih sebagai prajurit walaupun sudah purna tugas," kata Gatot seperti diberitakan Antara, Jumat (8/12/2017).
"Prajurit TNI harus taat hukum dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas segala-galanya. Taat kepada atasan hingga atasan yang tertinggi yaitu Presiden Republik Indonesia yang terpilih secara sah," ucapnya.
Sebagai prajurit, Gatot tentu harus bersikap netral dari aktivitas politik. Apalagi belakangan ini beredar isu kalau dirinya bakal meramaikan bursa politik 2019.
"Kami memegang teguh prinsip bahwa prajurti TNI tidak bisa dibeli oleh siapapun," tegasnya.
Saat disinggung soal pelantikan Hadi Tjahjanto yang digelar hari ini, Gatot menjawabnya sembari tersenyum.
"Tidak harus menunggu sampai saya pensiun pada bulan Maret mendatang untuk melantik Panglima TNI yang baru," ujar Gatot.
Menurutnya, pelantikan Hadi tidak harus digelar pada April mendatang bertepatan dengan hari pensiunnya. Sebab Kepala Staf Angkatan Udara itu perlu beradaptasi menghadapi tahun politik.
"Mungkin Presiden berpikir bulan Januari 2018 sudah persiapan Pilkada serentak yang dimungkinkan sudah mulai ada riak. Kalau panglimanya menjabat pada Desember akhir tahun ini maka sudah bisa mulai berorientasi dan siap menghadapi perkembangan," pungkasnya.
Hadi Tjahjanto hari ini dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat. Acara pelantikan ini dihadiri oleh Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, jajaran menteri kabinet kerja dan sejumlah kepala lembaga dan badan tinggi negara.