KRICOM - Insiden penyerangan terhadap pemuka agama bukan cuma satu dua kali saja. Berdasarkan catatan Majelis Ulama Indonesia (MUI), peristiwa seperti itu sudah terjadi hingga 27 kali.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berharap insiden penyerangan terhadap pastor dan jemaah di Gereja St. Lidwina, Sleman merupakan kejadian yang terakhir. Pasalnya, polisi harus bisa memastikan keselamatan kepada seluruh rakyatnya.
"Jangan sampai ada kejadian terus," tegas Jokowi saat ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (21/2/2018).
Orang nomor satu di Indonesia ini meminta aparat kepolisian menuntaskan kasus penganiayaan tersebut secara transparan. Sebab insiden yang terjadi secara berantai itu telah membuat masyarakat khawatir.
"Saya sudah minta agar dituntaskan, dilihat betul, detail, apa benar-benar memang sesuatu yang wajar, kriminalitas biasa atau tidak," tutup Jokowi.
Dari 27 kasus penganiayaan tersebut, kejadian yang paling viral ialah penganiayaan terhadap Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayah, Santiong Kiai Haji Umar Basri pada Minggu (28/1/2018). Dia dianiaya ketika sedang menunaikan ibadah salat subuh di sebuah masjid.
Kemudian Komandan Brigade Ormas Islam Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Ustaz HR Prawoto yang dianiaya oleh orang gila di kediamannya pada Kamis (2/2/2018).