KRICOM - Partai Berkarya menerima mantan narapidana dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib, Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai kadernya. Selain Pollycarpus, Berkarya diketahui menerima pula mantan Danjen Kopassus, Muchdi Purwoprandjono alias Muchdi PR.
Bahkan menurut Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badarudin Andi Picunang, Muchdi PR memiliki jabatan strategis dalam struktur kepartaian.
"Beliau kan Wakil Ketua Dewan Pembina yah. Dari awal mendirikan partai ini ia sudah terlibat," kata Badarudin saat dihubungi, Rabu (7/3/2018).
Ia menyadari, nama Muchdi PR pernah disebut atas dugaan keterlibatan dalam pembunuhan Munir meskipun belakangan dugaan tersebut tidak terbukti. Berkarya, tegasnya, tidak memandang masa lalu tokoh dalam struktur partainya.
"Kami enggak melihat latar belakang sejarah atau masalah beliau. Dari kami melihat posisi beliau kan tokoh, dia punya andil juga untuk negara ini," ungkapnya.
Terlepas dari masa lalu, Andi yakin Muchdi PR banyak turut andil untuk negara. Andil ke negara itulah yang coba ditonjolkan Berkarya terhadap sosok Muchdi PR.
"Kalau betul-betul dia apa yang dituduhkan, bukan itunya yang kami tonjolkan. Beberapa tugas negara yang diemban beliau kan banyak juga," jelasnya.
Dia mengutarakan, tidak ada sangkut paut antara bergabungnya Pollycarpus ke Berkarya dengan Muchdi PR. Pollycarpus bergabung ke Berkarya tanpa adanya ajakan dari Muchdi PR.
"Sama sekali tidak, bertemu pun tidak pernah. Kebetulan saja teman-teman di daerah menjaring keanggotaan, mungkin Pak Pollycarpus suka terhadap partai ini dan diterima. Enggak ada masalah. Saya pun enggak kenal dengan Pak Pollycarpus," tutup Badarudin.