KRICOM - Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengaku, senjata yang dimiliki kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang beroperasi di Tembaga Pura, Papua diduga didapat dari luar negeri.
Namun, polisi masih melakukan pendalaman terkait senjata milik KKB yang selama ini digunakan untuk melakukan penyerangan terhadap aparat, setelah pelaku berhasil ditangkap.
"Ada yang menyebutkan senjata tersebut didapat dari luar (negeri)," kata Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (10/11/2017).
Setyo juga memaparkan, dirinya mendapat kabar bahwa senjata-senjata yang dimiliki oleh para anggota KKB tersebut adalah senjata ilegal.
"Tidak tertutup kemungkinan, karena mereka ada senjata dan amunisi. Kami belum memastikan, tetapi kalau kami sudah melakukan pengungkapan dan penangkapan, kami bisa mengungkap dari mana senjata itu," jelasnya.
Setyo menerangkan, KKB melakukan teror dan gangguan keamanan di Papua karena memiliki tujuan tertentu seperti ingin menguasai tambang di Tembagapura.
"Yang saya katakan tadi, KKB melalukan pembajakan liar," jelasnya.
Mantan Wakil Kepala Baintelkam, Mabes Polri ini mengatakan, TNI/Polri sedang mengambil langkah negosiasi kepada KKB untuk menghindari munculnya korban jiwa dari masyarakat.
"Pertama kami sedang memetakan kekuatan mereka, dan kami mengupayakan adanya negosiasi. Diharapkan tidak timbul korban lebih banyak. Nanti, kalau korbannya masyarakat kasihan," tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian menegaskan, jumlah KKB yang ada di Tembaga Pura diperkirakan berjumlah 20 orang.
"Jumlahnya tidak banyak, paling banyak 20 orang, tetapi bersenjata lima sampai sepuluh senjata," kata Kapolri saat ditemui di Hotel Mercure, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (9/11/2017).
Menurut kapolri, aksi KKB lebih mempersoalkan ekonomi karena di kawasan Tembagapura terdapat tambang. "Motifnya masalah ekonomi, ketidakpuasan kadang-kadang dibawa isu separatisme," jelas Kapolri.