KRICOM - Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-53, Kamis (26/10/2017), Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mendapatkan gelar Profesor bidang strategis Kajian Kontra Terorisme. Ini merupakan gelar profesor pertama yang diraih seorang Kapolri di Indonesia.
Acara pengukuhan dilakukan dalam sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Gubernur selaku Ketua STIK-PTIK Irjen Remigius Sigid Tri Harjanto di Auditorium STIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pernyataan pengukuhan sendiri dilakukan oleh Irjen Iza Fadri selaku perwakilan guru besar pada senat akademik.
Selain itu, hadir juga Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri, Menristek Dikti M Nassir, anggota Dewan, seluruh pimpinan lembaga Polri dan Kapolres di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
''Dengan bertambahnya Guru Besar Ilmu Kepolisian di STIK-PTIK, diharapkan semakin menjadikan Ilmu Kepolisian menjadi ilmu terbuka yang mampu memberikan solusi bagi kepentingan keilmuan maupun kepentingan praktis dalam kaitan dengan tugas-tugas kepolisian, yaitu pemeliharaan kamtibmas, penegakan hukum, serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat," kata Karopenmas Humas Polri Brigjen Rikwanto di lokasi.
"Apalagi Profesor Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme, sehingga di harapkan pemikiran-pemikiran beliau nanti dapat diaplikasikan bagi kepentingan bangsa Negara Indonesia, khususnya dalam menghadapi ancaman terorisme," tambahnya.
Keputusan seorang Tito Karnavian sebagai Profesor/ Guru Besar telah ditandatangani oleh Menristek Dikti Mohamad Nasir dengan Surat Keputusan Nomor 98876/A2.3/KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017.
Terkait proses administrasi untuk pengusulan jabatan akademik guru besar, Rikwanto menjelaskan bahwa secara intensif telah dilakukan sejak awal bulan Juli 2017.
"Sebelumnya dilakukan inventarisasi karya-karya akademik dan verifikasi atas kegiatan ilmiah Pak Tito untuk dijadikan sebagai bagian dari syarat pengurusan jabatan akademik guru besar," tutur dia.
Pencapaian akademik Tito ini melengkapi gelar doktor yang didapatnya dari Nanyang Technological University (NTU) Singapore di bidang Kajian Strategis Ilmu Politik Internasional.
Pada beberapa kesempatan pun Tito sempat mengutarakan niatnya ingin menjadi akademisi seusai pensiun dari tugasnya nanti.