KRICOM - Tawuran antarwarga RW11, RW12 dan RW13 di bantaran tanggul Jalan Tomang Banjir Kanal (TBK) Kelurahan Tomang, Jakarta Barat, pecah pada Minggu (22/10/2017) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Akibatnya, puluhan orang menderita luka bacok dan kepala bocor.
Dari pantauan Kricom.id, warga yang terlibat tawuran mempersenjatai diri dengan berbagai jenis senjata sajam(sajam) seperti celurit, parang, samurai, botol, balok kayu dan batu.
Bahkan, saat aksi saling serang terjadi, ada teriakan warga yang sengaja dibuat untuk membangkitkan semangat warga lainnya untuk melakukan penyerangan kepada kelompok lawan.
"Ayo serang, gue enggak terima kalau kampung gue diserang," teriak salah seorang warga yang diketahui bernama Saka.
Tidak hanya menyebabkan korban luka, sejumlah motor dan gerobak milik warga juga dirusak.
Teriakan histeris pun terdengar dari sejumlah ibu-ibu yang mengetahui anaknya terluka karena terkena lemparan batu di bagian kepala.
Tawuran pun semakin memanas saat warga lainnya terlihat memasukkan puluhan krat berisi botol minuman yang diambil dari warung untuk dilemparkan ke pihak lawan.
Untuk diketahui, tawuran ini merupakan buntut dari bentrokan sebelumnya, pada Sabtu (21/10/2017) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Aksi ini sempat didamaikan oleh pengurus wilayah setempat.
Penyebabnya, diduga terjadi karena warga yang tinggal di RW12 menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh warga RW13 karena menolak memberikan uang untuk membeli miras.
Namun, tawuran kembali pecah dini hari tadi setelah salah seorang warga yang tinggal di RW11 dianiaya oleh warga RW13. Tidak terima warga RW11 melakukan penyerangan terhadap warga RW13. Namun, tawuran tersebut berimbas kepada warga yang tinggal di RW12.
Informasi yang beredar, tawuran antarwarga bertetangga ini sudah lama, dan kerap terjadi. Meski sudah ada yang ditangkap oleh polisi. Namun, kasusnya tak pernah tuntas.
"Percuma ditangkap polisi nanti juga lepas lagi," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.