KRICOM - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan mengundang apresiasi dari banyak kalangan. Mereka menilai, apa yang dilakukan orang nomor 1 di Indonesia itu sebagai tindakan yang berani.
Pengamat politik Ray Rangkuti pun sampai dibuat terharu dengan kunjungan Presiden Jokowi tersebut.
"Satu-satunya presiden dari Asia yang berani berkunjung ke Afghanistan. Bisa dibayangkan sehari sebelumnya terjadi bom yang sangat dahsyat dan itu tak mengurungkan niat presiden," kata Ray kepada Kricom di Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Ray melanjutkan, secara psikologis, kunjungan itu sangat berarti bagi pemerintah dan warga Afghanistan.
"Ada presiden dari Indonesia yang datang dan tak menggunakan rompi. Presiden kan mengatakan kalau kita harus hadapi dengan tenang dan dialog, makanya jangan pakai rompi," kata Direktur Lingkar Madani Indonesia ini.
Bagi Ray, kunjungan itu membuat penghormatan bagi demokrasi di Indonnesia.
"Jadi suka tak suka, dibantah atau tidak, demokrasi Indonesia sekarang jadi ikon, khususnya di negara yang mayoritas penduduknya muslim. Kedatangannya ke Bangladesh dan Pakistan yang disambut luar biasa, menunjukkan ada demokrasi yang baik di Indonesia," tutup Ray.
Pengamanan maksimal disiapkan untuk Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan, Senin (29/1/2018). Pengamanan ekstra diberlakukan karena kondisi di Afghanistan yang tengah bergejolak.
Dua hari sebelum kunjungan Jokowi, terdapat serangan teror bom ambulans di Kabul yang menewaskan sedikitnya 103 orang.