KRICOM - Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengadakan raoat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono soal tarif jalan tol.
Jokowi merasa, tarif tol Indonesia saat ini terlampau mahal. Dia juga sering mendengar keluhan pengemudi yang mempertanyakan bagaimana hitung-hitungan biaya tol sebenarnya.
"Beliau tadi menanyakan tarif tol ini bagaimana cara menghitungnya. Dia mendengar keluhan para pengemudi," kata Basuki saat ditemui di Istana Negara, Kamis (22/3/2018).
Basuki lantas menjelaskan mengapa tarif tol di era pemerintahan Jokowi lebih mahal dibandingnya sebelumnya. Sebab untuk tol yang dibangun tahun 1980-an, tarifnya sekitar Rp 200-300/km.
Kemudian tahun 2000 sampai 2010, tarif tolnya naik menjadi Rp 600-700/km. Sementara di periode 2010-2017, tarif bertambah jadi Rp 900-1.300/km.
"Kalau lihat inflasi ini masih bisa dibilang wajar. Lalu lihatnya dari mana? Ini karena untuk biaya konstruksinya ini pajak, bunga dan lain-lain (yang lebih mahal)," ujarnya.
Terkait penurunan tarif tol, Basuki mengaku tengah menggodok rencana tersebut tergantung konsesinya.