KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Gerakan Indonesia Bersih (GIB) menuding ada sejumlah komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah bermain politik. Bahkan, ada di antara mereka yang menjadi 'pendukung' mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tudingan itu dilontarkan Koordinator GIB, Adhie M. Massardi. Meski begitu dia enggan menyebut siapa komisioner KPK yang dimaksudnya menjadi pendukung Ahok.
"Di internal KPK ada keberpihakan. Tiga orang di antaranya pengagum Ahok," kata Adhie saat acara diskusi 'KPK, Isu, Fakta dan Cerita' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/2017).
Sekadar informasi, Komisioner KPK periode kali ini berjumlah lima orang, yakni Agus Rahardjo, Laode Syarief, Bararia Panjaitan, Alexander Marwata dan Saut Situmorang.
Menurut Adhie, KPK juga bermain dalam isu SARA yang membahayakan bangsa ini. Salah satunya adalah ketidakberanian KPK mengusut kasus-kasus di Pemprov DKI Jakarta.
"Yakni dugaaan korupsi di Balai Kota, ada Sumber Waras, Reklamasi dan proyek giant sea wall," kata dia.
Hal itu justru memicu adanya aksi mass besar-besaran seperti Bela Islam, yang meramaikan pemberitaan publik beberapa waktu lalu.
"Mereka seperti sumber keributan kemarin aksi massa bela Islam. KPK seperti tak berani masuk ke dalam," tutur mantan jubir Presiden ketiga RI, Abdurhman Wahid ini.
Bahkan, dia mengklaim, mayoritas pendukung lembaga antirasuah itu didominasi kelompok asing.
"Mereka tak sungguh-sungguh memberantas korupsi," tudingnya.
"Hal itu bisa kita lihat saat KPK menggeledah ruangan mantan Kakorlantas Irjen Djoko Susilo. Namun, hanya dia sendiri saja yang dijerat, tak jelas kelanjutannya, " tutup Adhie.