KRICOM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump angkat bicara terkait insiden penembakan massal yang terjadi di sebuah gereja di Negara Bagian Texas, Minggu (5/11/2017) waktu setempat.
Dalam pernyataannya, seperti dikutip dari CNN, insiden tersebut bukan disebabkan oleh izin kepemilikan senjata api, tetapi terkait dengan masalah kesehatan mental warga.
"Berdasarkan laporan yang dirilis kepolisian, kesehatan mental adalah masalah dalam insiden ini," ujar Trump saat melakukan kunjungan kerja di Tokyo, Jepang, Senin (6/11/2017).
Trump lebih lanjut menepis, rendahnya pengawasan dalam hal kepemilikan senjata api bukanlah penyebab utama dalam insiden penembakan tersebut.
"Ini bukanlah soal (izin kepemilikan) senjata. Ini adalah masalah kesehatan mental yang sudah berada di tingkat tertinggi. Ini adalah situasi yang sangat menyedihkan," lanjutnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah insiden penembakan terjadi di Gereja Baptis Pertama, Sutherland Springs, Texas. Setidaknya 26 orang jemaat yang tengah menjalankan ibadah tewas terkena berondongan peluru pelaku.
Adapun pelaku sendiri bernama Devin P. Kelley. Dirinya adalah seorang mantan anggota Angkatan Udara Amerika Serikat yang dipecat usai terbukti melakukan tindak kekerasan terhadap istri dan anaknya pada tahun 2014 silam.