KRICOM - Kepadatan yang hampir setiap hari terjadi di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek turut disebabkan oleh penggunaan kendaraan pribadi.
Menurut data yang dirilis PT Jasa Marga, seperti dikutip dari Kompas, setidaknya terdapat 560.000 kendaraan yang melintas ruas tol tersebut setiap harinya.
Dari laporan yang sama, jumlah kendaraan yang melintas di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur sedikitnya mencapai 39.000 kendaraan. Jumlah kendaraan berkurang hingga 8.000 ketika kebijakan ganjil-genap diterapkan.
Adapun dua pertiga atau sekitar 70 persen kendaraan yang melintas di tol tersebut adalah kendaraan Golongan I yang merupakan kendaraan pribadi.
Dengan kebijakan tersebut, pemerintah berharap agar masyarakat lebih memilih untuk menggunakan bus Transjabodetabek yang telah disediakan, sehingga bisa mengurangi kepadatan di gerbang tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat.
Seperti diketahui, kebijakan ganjil-genap telah diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek mulai Senin (12/3/2018) silam. Aturan tersebut akan membatasi para pengendara mobil arah Jakarta yang akan keluar di gerbang tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur.
Namun begitu, aturan tersebut tidak berlaku sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek. "Pembatasan hanya pintu masuk di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, kemudian Bekasi Barat 2 Pekayon, dan Bekasi Timur," ujar Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa, Senin (12/3/2018).
Aturan ini juga tidak berlaku di gerbang tol lainnya sepanjang jalur Bekasi Timur dan Bekasi Barat.
"Masyarakat bisa masuk gerbang tol lainnya, seperti Pondok Gede, Jatiwaringin, Tambun, dan lainnya. Bahkan masyarakat bisa menggunakan jalur arteri, seperti Kalimalang," pungkasnya.