KRICOM - Konser Djakarta Warehouse Project (DWP) yang digelar di JiExpo Kemayoran, mendapat protes keras dari beberapa ormas. Acara yang kental dengan budaya barat itu dikhawatirkan membawa dampak negatif bagi masyarakat.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bang Japar, Djuju Purwanto justru merasa senang dengan konser DWP. Asalkan festival musik itu turut mengkolaborasikan tarian tradisional.
"Itu berarti positif merespon. Kalau kegiatan tersebut sebaiknya memang dikolaborasi dengan budaya lokal. Kan itu persoalannya," kata Djuju kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Dia yakin tari-tarian tradional akan dihadirkan dalam konser DWP kali ini. Hal tersebut sesuai dengan permintaan Wakil Gubernur Sandiaga Salahudin Uno yang meminta panitia menyelipkan kearifan lokal.
Djuju sendiri sangat mendukung setiap kegiatan yang memiliki pendapat khas Daerah. Apalagi Tim Ismaya Live selaku panitia acara optimis acara tahunan itu bisa menghasilkan devisa Rp 350 Milliar.
"Mungkin Wagub (Sandiaga Uno) kan berpikirnya biasa-biasa saja selama hasilkan pendapatan daerah yang besar," pungkas Djuju.
Aparat kepolisian pun siap memberi pengamanan dalam konser DWP yang sedianya digelar 15-16 Desember 2017 mendatang.
Pemeriksaan ketat akan dilakukan pada mereka yang datang guna mengantisipasi mereka yang membawa barang berbahaya seperti senjata api, senjata tajam, hingga narkoba.