KRICOM - Membaiknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara (Korut) berkat mediasi dari Korea Selatan (Korsel) ternyata justru membuat Jepang merasa resah. Pasalnya, Pemerintah Negeri Matahari Terbit merasa mulai ditinggalkan dalam proses diplomasi untuk menyelesaikan krisis nuklir di Semenanjung Korea.
Berdasarkan laporan yang dirilis AFP, Jepang pun kini mulai mencari jalan untuk ikut serta dalam proses perundingan. Tak main-main, Pemerintah Jepang kini tengah menyusun rencana untuk menggelar pertemuan dengan Pemimpin Besar Korut, Kim Jong-un.
"Hal yang terpenting dalam menangani isu ini adalah, ketiga negara, yaitu Jepang, AS, dan Korsel terus berkoordinasi secara rapat untuk membuat kebijakan-kebijakan terkait krisis nuklir," ujar juru bicara Pemerintah Jepang, Yoshihide Suga.
Suga mengaku Jepang bisa saja melakukan perubahan dalam hal kebijakan luar negerinya, tetapi belum bisa memaparkan secara detail rencana-rencana untuk mempertemukan Tokyo dengan Pyongyang.
"Kami hanya ingin meningkatkan upaya kami untuk mencapai resolusi komprehensif dalam persoalan nuklir, rudal, dan penculikan (warga Jepang)," pungkasnya.
Jepang sendiri merupakan salah satu negara yang terus-menerus menyarankan AS untuk mengambil langkah diplomasi dalam menghadapi Korut yang dinilai provokatif, usai melakukan sejumlah uji coba senjata nuklir.
Namun belakangan ini Jepang merasa telah ditinggalkan dalam upaya penyelesaian krisis nuklir, seiring dengan kejutan dari Presiden AS Donald Trump yang menyatakan kesiapannya untuk bertemu dengan Pemimpin Besar Korut, Kim Jong-un.