KRICOM - Pemerintah Korea Utara (Korut) tampak semakin giat untuk menjalin hubungan dengan negara lain, menjelang digelarnya diplomasi damai dengan Amerika Serikat (AS) untuk membahas persoalan krisis nuklir.
Pada hari Kamis (15/3/2018), seperti dikutip Reuters, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho dikabarkan telah mendarat di Swedia. Menurut kabar yang beredar, Ri akan melakukan kunjungan kerja di sana selama dua hari.
Kementerian Luar Negeri Swedia membenarkan kabar tersebut dan memaparkan bahwa Menteri Ri akan berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Swedia Margot Wallstrom terkait sejumlah isu, salah satunya keamanan di Semenanjung Korea.
Namun Korut dikabarkan juga akan menggelar pembicaraan terkait kemungkinan Swedia menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah antara AS dan negara penganut Marxis-nasionalis tersebut. Salah satu dasar pertimbangan Korut adalah, Swedia tak memiliki status sebagai anggota NATO.
"Jika para pemain utama (AS dan Korut) menginginkan Swedia untuk memfasilitasi, membuat forum, dan ikut berperan serta, maka kami siap untuk itu," ujar Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven kepada kantor berita Swedia TT.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah setuju untuk bertemu dengan Pemimpin Besar Korut Kim Jong-un dan membicarakan permasalahan senjata nuklir. Pertemuan tersebut merupakan hasil dari kesepakatan yang dijalin antara Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan Korut saat mengadakan pertemuan di Pyongyang beberapa waktu lalu.
Namun begitu, AS memaparkan pihaknya akan tetap memberikan tekanan besar kepada Korut melalui sanksi embargo perdagangan. Hal itu diperlukan untuk mencegah Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir.