KRICOM - Kasubdit 1 Cyber Crime Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar menyebut, KB, sarjana teknik yang menyebarkan hoax di media sosiak sama sekali tak terkait dengan Saracen atau Muslim Cyber Army (MCA). Dia murni melakukan aksinya sendiri (lone wolf).
"Kami selain fokus pada perilaku perorangan dan kelompok, maka yang ini sekarang berbeda dengan kasus sebelumnya yang bekerja secara berkelompok dan saling berhubungan," kata Irwan di Gedung Bareskrim Polri, Jalan Taman Jatibaru Raya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).
Dalam menjelankan aksinya, pelaku, lanjut dia, membuat blog yang isi dan logonya mirip seperti media online mainstream lainnya. Sehingga, seolah-olah warganet dibuat percaya dengan isi konten hoax si pelaku.
"Dia buat blogspot. Hampir semua media ada di sini, misalanya Media Indonesia, Detik, Tempo dan sebagainya," ungkap Irwan.
Irwan menerangkan, dampak dari hoax cukup besar, yakni memecah belah bangsa dan menimbulkan keributan.
Saat disinggung soal adanya dugaan motif politik jelang Pilpres atau Pilkada serentak, Irwan belum bisa memastikannya.
"Untuk perkembangan secara komperhensif akan kami sampaikan di lain waktu," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, KB ditangkap aparat kepolisian di kawasan Jakarta Timur, Rabu (7/3/2018) malam. Pelaku ditangkap karena menyebarkan konten soal kebangkitan PKI, penganiayaan ulama, kebencian antar agama, dan pencemaran terhadap tokoh maupun pejabat nasional.