KRICOM - Gitaris band Cokelat, Ernest Fardiyan Syarif bercerita tentang kecintaannya terhadap mobil Mercedes Benz G Class. Menurutnya, ada keistimewaan tersendiri bagi pemilik Mercy jenis jip ini. Saking cintanya, Ernest bahkan sudah masuk sebagai anggota Mercedes Jip Indonesia (MJI).
"Sebenarnya dari 2015 sudah aktif. Masuk dari 2014-an," kata Ernest ditemui Kricom saat acara Gathering MJI di Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).
Dia mengaku sudah mencintai Mercedes tipe jip sejak lama. Hingga akhirnya pada periode 2009, dia baru kesampaian memiliki mobil Mercedes tipe jip ini.
"Dari 2009 itu saya punya. Kemudian aktivitas sehari-hari sudah pakai Mercedes G300," tuturnya.
Dia menyebut ada beberapa hal yang membuat jatuh hati terhadap Mercedes tipe jip. Dia menganggap, mobil Mercedes tipe jip ini sangat nyaman dikendarai.
"Terutama buat istri saya, Nirina (Istri Erenest) kan kecil. Dia kalau nyetir di jalan pengen membuat dirinya itu aman. Mercedes G class itu salah satu pilihan," ujarnya.
Selain nyaman, kata dia, mobil Mercedes tipe jip ini memiliki tampilan yang mempesona. Bahkan, mobil ini memiliki tingkat kewibawaan yang tinggi di jalan.
"Tampilan dan prestisenya. Kalau pakai mobil ini kita sejajar sama mobil baru, dihargai gitu. Kalau mercedes lama yang sedan, enggak dapat prestisenya. Dan di jalanan juga cukup disegani orang. Kayak Metro Mini, motor yang lawan arah jadi agak kasih ruang," ungkap dia.
Dia mengaku, memiliki dua mobil Mercedes tipe jip ini. Satu Mercedes G300 dan Mercedes 290GD. Dia mengaku untuk mendaparkan Mercedes 290GD diperlukan perjuangan ekstra.
Pasalnya mobil Mercedes GD290 miliknya, merupakan kendaraan yang biasa dipakai untuk mengawal Presiden Indonesia Kelima Megawati Soekarnoputri.
"Itu memang yang dipakai ngawal Bu Megawati itu. Karena dahulu kan Nirina pernah jadi penerjemah Megawati. Waktu dia jadi penerjemah dulu, mobil yang kawal Bu Megawati itu ya mobil yang GD290 ini," ujarnya.
Dia mengaku, mendapat mobil Mercedes 209GD dari seseorang yang menang lelang. Usai mendapat mobil itu, dia enggan menjual kembali dan memilih untuk menyimpan mobil bersejarah tersebut.
"Susah sih dapatnya. Tapi akhirnya dapat dari pembeli yang menang lelang. Jadi akhirnya mobil itu saya simpen," pungkasnya.