KRICOM - Warga Jalan Satria, Lorong Buntu 4, Pasar 10 Tembung, Kecamatan Percut Seituan, geger. Tak lain karena jeritan suara dan tangis sambil meminta tolong dari wanita paruh baya yang akrab disapa Ani (46), penghuni rumah No.12 dikawasan itu, Jumat (19/1/2018) malam.
Warga langsung berkerumun. Pasalnya, teriakan mengundang perhatian warga. Di dalam rumah, ditemukan anak kedua dari ibu Ani, tewas bersimbah darah.
Korban diketahui bernama Anggi Syaputri Tanjung (17) siswi SMA Negri 11 Medan Tembung. Saat pertama kali ditemukan, korban tewas dengan posisi di dalam bak mandi ember dengan mulut disumpal dan tangan terikat kain serta wajah penuh luka berlumuran darah.
Bercak darah pun berceceran di pintu kamar dan ditembok rumah. Diduga korban segaja dihabisi dengan menghantamkan wajahnya ke dinding rumah.
"Isi rumahnya dan kamar-kamar berserakan. Selain mukanya hancur penuh luka, diperutnya juga ada bekas tusukan," kata Surya (18,) saksi mata yang turut melihat korban tewas mengenaskan sewaktu ditemukan orangtua korban.
Melihat kondisi anak keduanya itu, ibu korban sempat pingsan beberapa kali. Numun saat sadar, ibu beranak tiga ini terus menerus menangis sembari menyebut-nyebut nama putrinya.
"Anggi... Anggi. Tega kali lah yang buat gini. Macam binatang anakku dibunuh. Enggak ada perikemanusiaannya," ucap ibu korban sembari menangis.
Menurut keterangan para tetangga, korban ditemukan oleh kedua orangtuanya sudah dalam kondisi tewas di dalam kamar mandi rumahnya. Pada saat ditemukan, korban diketahui sendiri di dalam rumah. Sementara orangtuanya sejak pagi berangkat kerja dan pulang menjelang malam tadi.
"Setiap pagi kedua orangtuanya pergi bekerja dan pulangnya magrib. Saat itu lah diketahui anaknya telah meninggal. Sementara kakak korban masih kuliah dan adiknya pergi belum pulang sekolah," terang, tetangga sebelah rumah korban dan Nuri (18).
Kedua orangtua korban baru mengetahui korban tewas setelah berhasil mendobrak pintu rumahnya yang terkunci. "Tadi di dobrak pintunya baru bisa masuk," kata tetangga lagi.
Namun mengenai tragedi tewasnya korban, warga berani memastikan kalau korban sengaja dibunuh.
"Pasti dibunuh. Kami enggak tahu dia (korban) punya pacar atau tidak, tapi kawan-kawan sekolahnya pernah datang dan masuk ke rumah itu. Kalau keluarganya ramah. Korban pun orangnya periang. Mereka baru sekitar 2 tahun tinggal di sini," sebut, Susi (39) tetangga korban lainnya.
Warga juga menduga, kalau korban dihabisi saat kedua orangtuanya dan saudara lain tengah pergi sejak pagi tadi.
"Mayatnya sudah kaku, darahnya pun mengering, kurasa dibunuh sejak pagi atau siang tadi," timpal Surya, yang langsung dimintai keterangannya oleh polisi.
Kapolsek Percut Seituan Kompol Pardamean, Sabtu (20/1/2018) belum bisa memastikan apa motif pembunuhan tersebut. Pihaknya masih mendalami keterangan para saksi-saksi. "Saksi-saksi masih kami dalami," ungkapnya.