KRICOM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap menelurkan kebijakan kontroversial dan kampungan. Pengamat sosial dan politik Arbi Sanit menuturkan, kebijakan Anies berpotensi menurunkan citranya di mata pendukung, salah satunya generasi menengah ke atas.
"Yang akan antipati adalah menegah ke atas. Jadi kaum milenial akan antipati. Karena mereka hidupnya enggak rapi dan tertata," kata Arbi kepada Kricom di Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Pengamat dari Universitas Indonesia ini memprediksi, akan ada perlawanan dari kaum milenial terhadap kebijakan Anies.
"Saya kira serangan balik akan datang dari menegah ke atas. Karena cara pikir dan teknologi sudah maju. Mereka tak mau dimundurkan. Mereka ingin ada kebijakan yang dirasa memundurkan mereka," imbuhnya.
Arbi menyarankan agar Anies tak hanya membuat kebijakan yang menyenangkan warganya saja, namun justru membawa dampak bagi kemajuan kota.
"Jangan sampai membawa Jakarta mundur ke era kolonial sebelum kemerdekaan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anies mengeluarkan kebijakan yang kontroversial. Seperti melegalkan becak, memperbolehkan motor melintas di Jalan MH Thamrin, PKL yang diizinkan berjualan di trotoar Tanah Abang hingga DP 0 persen yang tak kunjung terdengar.