KRICOM - Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak tahu aturan. Bukan tanpa alasan, kebijakan Anies menutup Jalan Jatibaru Raya untuk berjualan para pedagang justru membuat kawasan Tanah Abang semakin semrawut.
Salah satu sopir angkot M11, Silaen (43) mengatakan, Anies selama ini tak pernah memberikan solusi yang baik bagaimana mengatasi kemacetan di wilayah itu. Dia juga menyebut Anie sebagai biang kerok kemacetan di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Penataan di Tanah Abang-Kota memicu kemacetan. Tanah Abang-Kota ini sudah termasuk lingkaran yang paling macet. Itu disebabkan oleh bubarnya kereta, jembatan penyeberangan orang, dan lain-lain. Jadi sekarang kami tuntut kembalikan jalan seperti semula," kata Silaen saat ditemui ketika bersama sopir lainnya menutup jalan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2018).
Silaen menambahkan, pihak Dinas Perhubungan selama ini juga tak pernah memberikan solusi bagi mereka.
"Justru Dinas Perhubungan selama ini bertindak arogan terhadap sopir angkot," kata dia.
Sementara itu, pengemudi angkot lainnya, Abdul Rosyid mengatakan, pihaknya akan menggelar aksi protes. Aksi ini akan dilakukan dengan tidak mengangkut penumpang dan melakukan aksi mogok di kawasan Tanah Abang
"Kami enggak akan narik, kami mogok massal," ucap Abdul.
Abdul mempertanyakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang tak memberikan sosialisasi penutupan Jalan Jatibaru Raya.
"Enggak pernah ada sosialisasi," tuutupnya.