KRICOM - Sebanyak 430 pasangan tervalidasi ikut acara nikah massal yang digelar Pemprov DKI di park and ride Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (31/12/2017). Sejumlah alasan unik melatarbelakangi pasangan yang menjadi peserta acara ini.
Seperti pasangan Maisaroh (24) dengan Samsudin (28). Mereka mengaku tak punya biaya untuk menikah sehingga ikut acara nikah massal tersebut.
"Ini acara sangat membantu kita sih untuk orang yang enggak mampu, yang enggak punya biaya nikah," kata Samsudin ditemui di lokasi acara nikah massal, Minggu (31/12/2017).
Dia mengaku, baru pacaran satu tahun dengan Maisaroh. Memang dia berencana menikah tahun 2018. Ternyata gayung bersambut, Pemprov DKI menggelar nikah massal.
"Kami pacaran baru satu tahun. Kami sebagai orang enggak punya berterimakasih mau nolong orang yang enggak mampu mau ngebiayain pernikahan masyarakatnya," lanjutnya.
Lain Maisaroh (24) dengan Samsudin (28) lain pula Eko (28) dan Sari (18). Pasangan Eko dan Sari mengaku, waktu pelaksanaan nikah massal memiliki momen yang tepat.
"Alhamdulillah, bukan maksudnya kami nggak mampu tapikan waktunya ini bagus, ibaratnya malam pertamanya tahun baru," ujar Eko dengan tersenyum.
Dia menuturkan, sudah berencana menikahi pujaan hatinya pada Februari 2018 nanti. Namun karena nikah massal bertepatan dengan momen perayaan tahun baru, maka pernikahannya dipercepat.
"Sebenernya saya ada rencananya Februari tapi karena ini momen yang bagus jadi saya mau," sambungnya.
Sementara itu Boman (65) dan Entur (43) mengaku kalau mereka telah menikah siri. Oleh karena itu, mereka ikut acara ini untuk mendapatkan pengakuan resmi dari negara.
"Saya sudah nikah cuma secara agama tapi penghulu kampung, saya diharuskan untuk bikin surat nikah. Saya sudah nikah 10 tahun ini, cuma saya ikut ini karena mau buat surat nikah juga," ujar Boman.