KRICOM - Nama politisi muda Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono belakangan muncul di bursa Pilpres 2019. Bahkan, tingkat elektabilitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan calon lainnya seperti Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan.
Namun, pengamat politik Igor Dirgantara menilai, sosok putra Susilo Bambang Yudhoyono ini terlalu dipaksakan jika harus masuk gelanggang pemilihan presiden 2019.
"Banyak kepentingan politiknya. AHY ini kan dari Demokrat ya, ada nama besar bapaknya," kata Igor kepada Kricom di Jakarta, Rabu (6/12/2017).
Menurut Igor, nama-nama yang memiliki elektabilitas seperti Joko Widodo dan Prabowo Subianto diprediksi akan kesulitan jika harus bersanding dengan mantan Cagub DKI ini.
"Menurut saya Gatot Nurmantyo lebih bagus daripada AHY. Karena dia tak punya kendaraan (politik), jadi bargaining lebih baik," ungkapnya.
Selain itu, AHY juga belum jadi jaminan bisa menarik massa lebih banyak mengingat belakangan suara Partai Demokrat pun kedodoran.
"Kalau mau ngapaian AHY, sekalian aja Jokowi gandeng Prabowo Subianto. Malah jadi enggak ada yang lawan. Terlalu nanggung kalau mau menggandeng sosok baru seperti AHY," ungkap dosen FISIP Universitas Jayabaya ini.
Sebelumnya, dalam rilis hasil survei Indo Barometer, nama Agus Harimurti Yudhoyono menjadi salah satu yang diperhitungkan.
Nama AHY bersanding dengan nama-nama lain seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Gatot Nurmantyo dengan berbagi suara responden sebanyak 9,6%. Ketiga nama itu hanya terpaut 0,9% suara responden yang diraih Anies Baswedan.