KRICOM - Ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo oleh Amerika Serikat (AS) masih menyisakan luka bagi pemerintah Indonesia. Hingga kini, belum jelas alasan AS melakukan penolakan tersebut.
Padahal, keberangkatan Jenderal Gatot ke Amerika atas undangan resmi Jenderal Joseph Dunford untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization.
Tapi, tahukah Anda jika penolakan ini bukan yang pertama kali terjadi. Jauh sebelum Gatot, Amerika sudah menolak beberapa perwira tinggi TNI. Berikut nama-nama petinggi TNI yang ditolak Amerika.
1. Prabowo Subianto
Pada tahun 2000, Ketua Umum Partai Gerindra ini ditolak Amerika saat akan menghadiri acara wisuda putranya di Boston, Amerika Serikat. Belum diketahui alasan Amerika menolak Prabowo.
Kuat dugaan, Prabowo ditolak karena diduga terlibat dalam sejumlah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Timor Timur dan Tragedi 1998. Prabowo sendiri berulang kali menepis tudingan-tudingan pelanggaran HAM yang dialamatkan kepadanya.
2. Wiranto
Pada tahun 2004, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis nama enam warga Indonesia yang masuk daftar penjahat perang. Imbasnya, keenam nama itu dilarang masuk ke Amerika. Satu di antara enam nama tersebut adalah Mantan Panglima ABRI Jenderal (Purn) Wiranto.
Wiranto didakwa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) karena diduga terlibat tindak kekerasan yang menewaskan ribuan warga Timor Timur selama berlangsungnya referendum Timor Timur tahun 1999.
Namun, tudingan itu dibantah oleh Wiranto. Menurutnya, kabar itu dihembuskanuntuk menjegal langkahnya dalam Pilpres 2004.
3. Sjafrie Sjamsoeddin
Pada 2009, mantan Pangdam Jaya Sjafrie Sjamsoeddin juga ditolak pemeritah Amerika Serikat.
Dia ditolak masuk ke negeri Paman Sam ketika sedang mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hendak menghadiri pertemuan negara-negara G20 di Pittsburg, Amerika Serikat.
Penolakan tersebut lantaran Sjafrie diduga terlibat dalam sejumlah pelanggaran HAM. Dia dituding melakukan pembiaran dalam kerusuhan Mei 1998.
Tak hanya itu, laman berita asal Australia, The Age menyebut, Sjafrie menjadi orang yang bertanggung jawab atas pembataian di Santa Cruz, Timor Timur pada tahun 1991.
Selain Jenderal Gatot dan tiga nama di atas, masih ada lagi beberapa Jenderal yang kabarnya juga mengalami pencekalan oleh Amerika Serikat.
"Memang ada fakta kalau tujuh, sembilan atau 10 jenderal kita diembargo Amerika Serikat karena kasus pelanggaran hukum," kata Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto beberapa tahun yang lalu.