KRICOM - Tak lama setelah insiden pembunuhan terhadap dua orang perempuan di stasiun pusat di Kota Marseille, organisasi ISIS kembali bersuara. Mereka menyatakan bahwa aksi penikaman tersebut dilakukan oleh salah satu anggotanya.
Hal tersebut dinyatakan ISIS pada hari Minggu (1/9/2017) waktu setempat, beberapa saat setelah insiden tersebut tersiar lewat berita. ISIS menyatakan bahwa pelaku adalah salah satu anggota militannya lewat kantor berita propagandanya, Amaq.
Apabila pernyataan ISIS terbukti benar, maka insiden ini merupakan kasus terorisme fatal pertama yang terjadi sejak tahun 2016 silam di Perancis.
Sebelumnya, dua orang pemuda yang mengaku terafiliasi dengan ISIS melakukan penyerangan di salah satu gereja di kawasan Normandy pada Juli 2016. Salah satu pelaku dilaporkan menggorok leher seorang pastor yang saat itu tengah memimpin ibadat misa mingguan.
Seperti dikabarkan, seorang pria tanpa identitas menyerang dua orang perempuan di sebuah stasiun di selatan Kota Marseille, Minggu (1/9/2017). Pria bersenjatakan sebilah pisau tersebut menikam dan menggorok dua korbannya hingga tewas.
Aksi tersebut akhirnya bisa dihentikan oleh pihak berwajib usai pelaku ditembak mati. Polisi mengaku masih menyelidiki perihal identitas pelaku dan hanya menyebutnya sebagai pria yang berusia sekitar 30 tahun.
Tepat sebelum melakukan serangan, pria tersebut dikabarkan juga sempat berteriak, "Allahu Akbar".