KRICOM - Meskipun sempat dikabarkan tewas dalam sebuah serangan militer, tetapi Pemimpin Besar ISIS Abu Bakr al-Baghdadi kembali muncul ke permukaan. Hal tersebut terlihat dari beredarnya sebuah rekaman suara yang berisi bantahan atas kabar kematiannya yang beberapa waktu lalu beredar luas.
Dalam rekaman suara berdurasi 46 menit tersebut, Baghdadi mengatakan bahwa segala berita-berita yang menyebut dirinya tewas, adalah sebuah kebohongan. Berita tersebut menurutnya disebar, karena Amerika Serikat (AS) yang sudah tak lagi berani berperang dan hanya bisa tunduk di depan Rusia.
Baghdadi dalam rekaman itu juga membahas soal perang berkepanjangan yang terjadi di Mosul, Irak. Dalam orasinya, Baghdadi meminta agar para pejuang ISIS tidak serta-merta menyerah, meskipun tentara Irak yang dibantu AS telah berhasil menguasai beberapa titik penting di kota yang sebelumnya dikuasai penuh oleh ISIS tersebut.
"Para pejuang di Mosul menolak untuk menyerahkan kota itu, meskipun harus mengorbankan darah dan nyawa mereka," ujar Baghdadi.
Tak hanya itu, tokoh yang juga sempat bergabung dengan organisasi Al-Qaeda tersebut juga membicarakan perkembangan yang terjadi di Suriah. Menurutnya, para pasukan pemberontak dan oposisi Presiden Suriah Bashar al-Assad sudah melakukan hal yang sia-sia.
"Apa yang kalian dapat dengan menjalin persahabatan dengan Turki dan berdamai dengan para Syiah? Mereka tidak akan memberikan apa-apa. Jika bukan kami, maka kalian akan mengalami nasib yang lebih parah," ujar Bahgdadi lagi.
Seperti diketahui, Abu Bakr al-Baghdadi dikabarkan tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh militer Rusia di Suriah, tepatnya di Kota Raqqa bagian selatan pada 16 Juni silam. Baghdadi tewas oleh serangan udara angkatan udara Rusia.
Kabar kematian Baghdadi pertama kali dirilis oleh militer Rusia, tetapi langsung ditepis oleh AS. Pasalnya, otoritas di negeri Paman Sam belum mendapatkan bukti-bukti terkait kematian Baghdadi. Namun akhirnya, kabar tersebut mendapatkan konfirmasi dari ISIS, lewat sebuah pernyataan yang dirilis oleh saluran TV Al Sumaria, Juli lalu.