KRICOM - Salah seorang mantan anggota ISIS asal Australia bernama Neil Prakash yang juga sempat masuk dalam daftar buronan paling dicari di seluruh dunia, angkat suara soal pengalamannya bergabung dengan organisasi ektremis tersebut.
Saat menjalani sidang di Turki, Prakash mengatakan bahwa dirinya sangat menyesal telah bergabung dengan ISIS. Ia juga memaparkan, dirinya langsung memutuskan untuk keluar dari organisasi tersebut setelah ia melihat wajah ISIS yang sesungguhnya.
Dalam kesaksiannya pada hari Kamis (28/9/2017), Prakash mengatakan dirinya mendapatkan sejumlah latihan militer dari ISIS. Latihan militer tersebut dijalaninya di Raqqa, kota yang menjadi pusat pemerintahan ISIS di Suriah. Ia juga sempat dimutasi ke Kota Kobane untuk bertempur melawan pasukan Kurdi.
Satu saat, ia terluka dalam sebuah pertempuran dan meminta untuk dipindah ke tempat di mana ia tak perlu mengangkat senjata.
"Tetapi saya dikirim ke Raqqa dan diminta untuk segera berperang," ujar Prakash, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (29/9/2017). "Saya juga diminta untuk membuat video-video propaganda."
Namun di satu titik, mata Prakash terbuka. Ia melihat ISIS sebagai organisasi yang sangat berbahaya. "Saya pun akhirnya memutuskan untuk kabur setelah melihat wajah ISIS yang sesungguhnya. Saya amat sangat menyesal telah bergabung dengan organisasi ini," ujarnya.
Di sidang tersebut, Prakash juga menolak tudingan bahwa dirinya adalah salah satu wakil representatif ISIS di Suriah dan meminta agar dirinya dideportasi ke negara Muslim, bukan ke kampung halamannya di Australia. Namun permintaan tersebut ditolak otoritas Turki.
Sebelumnya, Prakash berhasil ditangkap oleh pasukan Turki beberapa waktu lalu. Padahal sebelumnya, Prakash dikabarkan telah tewas dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat di Suriah.
Menanggapi penangkapan tersebut Pemerintah Australia juga telah mengirimkan permohonan ke Turki untuk segera memulangkan Prakash ke negaranya. Namun permohonan tersebut belum memberikan keputusan dan memilih untuk menahan Prakash di Turki untuk menjalani persidangan.
Adapun persidangan terhadap Prakash sendiri telah ditunda. Belum ada kabar lebih lanjut kapan sidang akan dilaksanakan kembali.