KRICOM - Kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk menutup Jalan Jatibaru Tanah Abang yang menuai pro dan kontra tak selamanya membawa kerugian. Ada beberapa pihak yang justru merasa terbantu dengan pengalihfungsian jalan ini.
Contohnya bagi konsumen yang merasa lebih nyaman saat berbelanja dengan konsep penataan yang baru ini.
"Menurut saya lebih nyaman, sekarang lebih bagus seperti yang saya suka lihat di internet. (Kayak) di Belanda ada pejalan kaki. Kesan saya seperti di luar negeri, jualan di jalan-jalan bebas polusi. Menurut saya ini cermin bangsa yang maju," ucap Eri yang ditemui Kricom selepas berbelanja di Tanah Abang, Jumat (16/3/2018).
Selain nyaman, Eri juga merasa senang karena dengan adanya penataan ini, para pedagang bisa terorganisir tanpa harus berjualan liar. Ia mengungkapkan pernah punya pengalaman buruk saat berbelanja di tempat PKL liar sebelum penataan.
"Bagus di sini karena pedagang udah enggak diuber sama satpol PP. Pernah waktu itu saya belanja, tiba-tiba ada razia, semuanya lari dan saya juga ikutan lari. Kalau sekarang kan nyaman enggak takut dikejar-kejar lagi. Biarlah pedagang kecil berjualan dengan tenang," ungkap warga Pulogadung ini.
Eri yang merupakan penjual online (olshop) mengaku sering datang dan berbelanja di Tanah Abang, bahkan dalam seminggu bisa sampai dua kali. Karena itulah ia selalu memperhatikan situasi yang terjadi di Tanah Abang termasuk adanya angkot.
"Kalau kata saya boleh saja jalan ditutup, yang penting ada sosialisasi dari dishub. Kalau mereka bilangnya macet coba dibuka saja, kalau masih macet emang dasarnya macet saja," pungkasnya.