KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali merotasi sejumlah jajaran di perwira menengah. Dari sejumlah nama, Kapolres Way Kanan, AKBP
Budi Asrul Kurniawan turut dicopot dari jabatannya.
Mutasi yang dialami Budi mungkin ada kaitannya dengan perkatannya beberapa waktu lalu yang telah melecehkan profesi wartawan di Lampung. Pasca kejadian itu, sejumlah pewarta menuntut Budi agar dicopot dari jabatannya.
Posisi Budi kini digantikan oleh Koorsprim Kapolda Lampung, AKBP Doni Wahyu. Kini dia sudah menempati posisi barunya sebagai Pamen Baintelkam Polri (diarahkan pada Analisis Kebijakan Muda Ditpolitik Baintelkam Polri).
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Sulistiyaningsih menilai mutasi ini sebagai hal yang biasa.
"Mutasi tersebut merupakan penyegaran sesuai visi, misi, dan komitmen Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk terus meningkatkan SDM kepolisian," kata Sulistyaningsih, Minggu (10/9/2017).
Menurut dia, mutasi juga merupakan upaya peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi. Oleh karena itu, pimpinan polri diminta senantiasa mengevaluasi kinerja anak buahnya dan dinamika masyarakat.
"Kebijakan mutasi tersebut merupakan upaya meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan. Kemudian, melakukan pola-pola pemolisian berdasarkan prosedur baku yang dipahami, dilaksanakan, dan dapat diukur keberhasilannya", ungkapnya.
Keputusan mutasi itu tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/2162/IX/2017 tertanggal 9 September 2017 ditandatangani oleh Kepala Biro Pembinaan Kekaryaan (Binkar) Brigjen Indra Heri mewakili Kapori.
Sekadar informasi, ucapan Budi Asrul yang menghina profesi wartawan sempat viral di media sosial. Kelakuannya tersebut bahkan sampai membuat Kapolda Lampung Irjen Sudjarno turun tangan.
"Saya sudah tegur yang bersangkutan dan sudah minta maaf kepada wartawan dan masyarakat Lampung," kata Irjen Sudjarno kala itu.
Dalam audio berdurasi 4 menit 4 detik yang beredar di grup Whatsapp dan media sosial, Budi Asrul menyatakan dirinya tidak perlu bermitra dengan wartawan.
Dia bahkan mencemooh seorang wartawan cetak di Lampung yang berniat untuk mewawancarainya dengan mengatakan 'kelas cacingan' dan menyebut bahwa koran saat ini sudah tidak diminati, pasalnya orang saat ini lebih senang nonton blue film.