KRICOM - Partai Komunis di Republik Rakyat Cina (RRC) mengambil langkah kontroversial demi menekankan idealisme partainya di Negeri Tirai Bambu.
Baru-baru ini, Partai Komunis Cina mewajibkan para anggotanya yang beragama Islam untuk menandatangani sebuah surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka adalah seorang atheis.
Penandatanganan surat pernyataan yang dihadiri oleh para pejabat tinggi dan anggota Partai Komunis tersebut digelar di Prefektur Linxia Hui yang berlokasi di Provinsi Gansu yang merupakan kawasan otonom dengan mayoritas warga pemeluk Islam.
Partai tersebut juga khawatir dengan kian meningkatnya ketertarikan warga terhadap agama Kristen.
"Penandatanganan ini merupakan bentuk dari kesetiaan mereka pada perjuangan untuk mencapai kemurnian ideologi Marxis," ujar Direktur Administrasi untuk Urusan Agama di RRC, Wang Zuoan, seperti dikutip dari Times of India, Rabu (24/1/2018).
"Para anggota Partai (Komunis) tidak seharusnya memiliki kepercayaan terhadap agama yang merupakan syarat bagi seluruh anggota," sambung Wang.
Permintaan semacam ini bukanlah kali pertama dilakukan oleh Partai Komunis Cina. Sejak dua tahun lalu, partai berkuasa tersebut telah melancarkan sejumlah langkah untuk meredam ketertarikan warga Cina terhadap spiritualisme.
Dua tahun lalu, Partai Komunis Cina juga telah melakukan hal serupa di beberapa kota. Menurut catatan yang dirilis, penandatanganan sumpah untuk menjadi ateis sempat dilaksanakan di Kota Jiaozuo, Provinsi Henan, Desa Linzhi yang berlokasi di Kawasan Tibet, Enshi Tujia, dan Prefektur Miao di Provinsi Hubei.
Meski begitu, sejumlah anggota partai diduga masih tetap memeluk agamanya masing-masing meskipun telah menandatangani sumpah untuk melepaskan kepercayaannya dan menjadi ateis.
"Ada beberapa anggota partai yang menjadi ateis di tengah masyarakat, tetapi tetap memegang agamanya secara pribadi," ujar seorang pengamat kebijakan etnis dari Minzu University of China, Xiong Kunxin.