KRICOM - Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto mengatakan, peredaran berita palsu dan hoaks yang berisi ujaran kebencian memang telah sempat meresahkan warga.
Mabes Polri menilai, berita berisi ujaran kebencian tersebut telah mulai mereda. Namun begitu, kini muncul kembali hoaks tentang beredarnya telur palsu yang kembali membuat, tak hanya masyarakat umum, tetapi juga para peternak khawatir.
"Hoaks jenis ujaran kebencian dan SARA sudah turun, tapi hoaks lain muncul dan meningkat, yaitu hoaks masalah pangan, khususnya tentang telur merebak di mana-mana. Sekarang peternak telur mengeluh karena ada isu ini. Kalau lama-lama, peternak bisa bangkrut," kata Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Rabu (21/3/2018).
Dia berharap, masyarakat tidak termakan isu itu dan sebaliknya masyarakat untuk segera memberikan informasi kepada polisi bila menemukan pelakunya.
"Saya minta kalau ada info di mana telur palsu, tolong sampaikan karena saya meyakini tidak ada telur palsu. Teknologi membuat telur palsu jauh lebih mahal dari harga telur asli itu sendiri," jelasnya.
Meski begitu, menurut Mantan Direktur Intelkam Polda Metro Jaya ini, penyidik dari Mabes Polri akan tetap melakukan penyelidikan atas penyebaran hoaks ini.
"Saya minta Ditsiber cari di mana sumber penyebaran hoaksnya. Penyebar hoaks di Sumbawa sudah minta maaf. Motifnya iseng saja. Kami akan selidiki lagi," ungkapnya.
Setyo juga menjelaskan, akibat hoaks ini, banyak orangtua yang takut memberikan telur sebagai sumber protein kepada anaknya.
"Kalau isu telur palsu ini diterima, terus kemudian orangtua ragu-ragu beli telur, peternak akan hancur. Kedua berdampak ke tenaga kerja. Kalau berdampak ke tenaga kerja, berpengaruh ekonomi," tutupnya.