KRICOM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson turut membicarakan pidato Presiden AS Donald Trump terkait status Yerusalem dan rencana pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) AS ke kota tersebut.
Dalam sebuah pertemuan di Washington, Tillerson mengatakan rencana pemindahan Kedubes AS tak semudah membalikkan telapak tangan. Menurutnya, pemindahan tersebut membutuhkan waktu yang lama.
"Pemindahan ini tak akan terjadi dalam waktu yang singkat. Bahkan waktu tiga tahun tak akan cukup. Ini bisa disebut sebagai langkah yang ambisius," tegas Tillerson, seperti dikutip dari NY Times, Selasa (12/12/2017).
Ucapan tersebut sedikit bertentangan dengan pernyataan Presiden Trump. Pasalnya pada pekan lalu, Trump meminta agar pihak-pihak terkait segera bekerja untuk memindahkan Gedung Kedubes AS yang saat ini masih berada di Tel Aviv, ke Yerusalem.
Sebelumnya, Tillerson juga seolah mengesampingkan permintaan Trump terkait persoalan konflik nuklir di Semenanjung Korea. Sang Menteri Luar Negeri kembali mengajak Korea Utara untuk segera berunding demi menyudahi kisruh yang bisa berdampak pada meletusnya perang.
"Sebaiknya kita bertemu saja," ujar Tillerson kepada pemerintah Korut saat berbicara di Komisi Atlantic di Kota Washington, Selasa (12/12/2017) waktu setempat.
Hal tersebut berlawanan dengan kebijakan Trump yang meminta agar Korut menanggalkan program pengembangan senjata nuklir sebelum berbicara soal perdamaian dengan AS.