KRIMINALITAS.COM, Jakarta - Hari ini, Kamis (24/8/2017) menjadi hari yang sangat istimewa bagi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab . Pasalnya, ulama besar yang dicintai umat merayakan miladnya ke-52 tahun.
Saat ini, Habib Rizieq sedang menjalankan ibadah haji di tanah suci. Selama beberapa bulan, beliau mengasingkan diri ke luar negeri. Mulai dari Arab Saudi, Yaman, Singapura hingga balik lagi ke Arab Saudi. Hijrahnya Rizieq diduga lantaran dia terjerat kasus konten porno di Indonesia.
Namun, di balik itu semua, Rizieq ternyata sangat ingin pulang ke Indonesia dan merayakan miladnya bersama orang tercinta dan umatnya. Hal ini disampaikan langsung oleh Rizieq melalui kuasa hukumnya, Kapitra Ampera. Menurutnya, dalam setiap doanya, Rizieq selalu menyelipkan keinginan agar dirinya cepat pulang ke tanah air.
"Sekarang beliau lagi persiapan untuk haji. Semoga ?sehat selalu dan dapat segera kembali ke Indonesia," kata Kapitra saat dihubungi Kriminalitas.com.
Dilansir dari wikipedia, Habib Rizieq lahir di Jakarta pada 24 Agustus 1965. Rizieq merupakan putra kelima dari pasangan Habib Hussein bin Muhammad Shihab dan Syarifah Sidah Alatas. Kedua orangtua Rizieq merupakan orang Betawi keturunan Hadhrami.
Ayahnya merupakan pendiri gerakan Pandu Arab Indonesia (PAI). PAI merupakan sebuah perkumpulan kepanduan yang didirikan oleh orang Indonesia berketurunan Arab yang berada di Jakarta.
Rizieq mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 1969 di SDN 1 Petamburan, Tanah Abang. Setelah lulus dari SD, Rizieq melanjutkan pendidikannya ke SMP 40 Pejompongan. Dia sempat berpindah sekolah ke SMP Kristen Bethel Petamburan dan lulus di tahun 1979. Dia kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 4 Jakarta, setelah beberapa tahun, dia kemudian pindah ke SMA Islamic Village Tangerang. Rizieq lulus SMA pada tahun 1982.
Rizieq kemudian mendapat beasiswa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk kuliah di Arab Saudi. Dia pun menempuh pendidikan S1 jurusan Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul Fiqh) di King Saud University. Pada tahun 1990, Habib Rizieq dinyatakan lulus, lengkap dengan predikat Cum Laude.
Usai lulus kuliah, Rizieq bekerja sebagai guru SMA selama sekitar satu tahun di Arab Saudi. Tahun 1992, Rizieq memutuskan pulang ke Indonesia, dia kemudian menjadi kepala sekolah di Madrasah Aliyah di Jamiat Kheir. Tahun 1996, dia memilih mengajar di sekolah yang sama sebagai guru Fiqih atau Ushul Fiqh.
Pengalaman organisasinya dimulai saat ia menjadi anggota Jamiat Kheir. Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Syariah di BPRS At-Taqwa, Tangerang. Ia juga adalah ketua sejumlah Majelis Taklim Jabotabek. Berbekal dari situ, pada 17 Agustus 1998, Rizieq mendeklarasikan berdirinya FPI di Pondok Pesantren Al-Umm, Tangerang.
Di tahun 2000an, Rizieq sempat menempuh pendidikan S2 Universitas Islam Internasional Malaysia. Namun, itu hanya bertahan selama setahun. Rizieq memutuskan pulang ke Indonesia karena terkendala biaya.
Dengan keinginan yang kuat, Rizieq kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Malaya. Dia akhirnya lulus dan meraih gelar Master of Arts (M.A.) di bidang Syari'ah pada tahun 2008. Saat itu, Rizieq menyusun tesis berjudul "Pengaruh Pancasila Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia".
Pada tahun 2012, Habib Rizieq kembali ke Malaysia dan melanjutkan program pendidikan doktor dalam program Dakwah dan Manajemen di Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan Universiti Sains Islam Malaysia.
Rizieq menikah pada 11 September 1987 dengan Syarifah Fadhlun bin Yahya. Dari hasil pernikahannya, Rizieq dikaruniai seorang putra dan enam putri, mereka adalah Rufaidah Shihab, Humaira Shihab, Zulfa Shihab, Najwa binti Rizieq Shihab, Mumtaz Shihab, Fairuz Shihab, dan Zahra Shihab.