KRICOM - Baku hantam antara driver ojek online (ojol) dan sekuriti Apartemen Green Pramuka City menjadi perhatian pihak kepolisian setempat. Pasalnya, insiden tersebut bisa memicu ketegangan dan aksi melawan hukum oleh sejumlah ojol.
Namun, berkaca pada pengalaman tindak kekerasan ojol di kawasan Senen beberapa waktu lalu, penganiayaan yang dialami Deri oleh sekuriti bernama Abi Mujahid di Apartemen Green Pramuka bisa diredam dengan mediasi dari kepolisian dan kedua belah pihak.
“Dengan pengalaman di Senen, mereka enggak mau kejadian lagi seperti di Senen. Jadi enggak mau main hakim sendiri,” tutur Kapolsek Metro Cempaka Putih, Kompol Rosiana ketika dikonfirmasi, Kamis (22/3/2018).
Pihak kepolisian pun sigap dan langsung membawa dua orang yang berkelahi itu ke Mapolsek Cempaka Putih untuk menjalani pemeriksaan intensif sebelum para ojol menduduki Apartemen Green Pramuka City.
“Langsung kami bawa semua dan petugas memberikan arahan kepada ojol yang datang untuk tenang,” tambahnya.
Rosiana menambahkan, puluhan ojol yang datang ke Apartemen Green Pramuka City sebagai bentuk solidaritas dan bukan ingin mengeroyok atau main hakim sendiri kepada sang pelaku.
“Solidaritas saja engga ada yang rusak-rusak di lokasi,” tandasnya.
Diketahui, peristiwa penganiayaan driver ojek online bernama Deri dilatarbelakangi oleh sikap sekuriti yang gerah karena sang driver enggan pergi saat dilarangmengkal di lokasi tersebut. Karena imbauannya kepada sang driver tak digubris, pelaku langsung mendaratkan tangannya ke muka korban. Korban pun mengalami memar dan mengeluarkan darah di bagian hidung dan mulut.