KRICOM - Ketua Forum Rembuk Masjid Indonesia (Formasi) KH Sholeh Marzuki menyebut akan ada banyak pihak yang berkepentingan di Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 yang akan memanfaatkan tempat ibadah, khususnya masjid sebagai tempat untuk menyebarkan janji kampanye.
Salah satu contohnya adalah gerakan keagamaan Salat Subuh Berjamaah atau kegiatan-kegiatan lainnya yang nantinya akan dikemas dan dibungkus dengan agenda politik praktis.
"Gerakan Salat Subuh Berjamaah atau tarawih itu esensinya positif, tapi kalau ada ceramah-ceramah yang ada indikasi negatif dan memecah belah umat, itu yang salah. Jika demikian sebaiknya cepat bertaubat dan dapat hidayah," kata pria yang akrab disapa Gus Sholeh ini di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/3/2018).
Gus Sholeh mengecam pihak-pihak yang telah memanfaatkan masjid sebagai tempat untuk berkampanye, terlebih untuk memojokkan lawan-lawan politik.
"Janganlah masjid dijadikan tempat untuk mengamankan suara yang ujung-ujungnya menjelekkan kelompok sana, kelompok sini," tegasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Semarang, Gus Nuril turut menyayangkan jika masjid yang merupakan tempat mulia itu disalahfungsikan oleh segelintir orang.
"Masjid untuk menentramkan hati, bukan bakar setan dalam tubuh kita," kata dia
Seperti diketahui, sejumlah takmir masjid menggelar acara 'Cegah Politisasi Masjid' yang diinisiasi Ratusan Takmir Masjid se-Jabodetabek. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Sunda Kelapa, Menteng bertepatan dengan salat subuh berjamaah.