KRICOM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengaku prihatin atas meningkatnya kasus pembuangan bayi di Indonesia yang mencapai 100 persen.
Dalam pemaparannya, hal tersebut turut dipicu oleh meningkatnya seks bebas di kalangan remaja.
"Tingkat sadisme dan seks bebas di kalangan remaja Indonesia kian memperihatinkan. Hal ini, ditandai makin tingginya angka pembuangan bayi. Di sepanjang Januari 2018 saja ada 54 bayi dibuang di jalanan," kata Neta kepada Kricom, Rabu (31/1/2018).
Menurut Neta, para pelaku biasanya merupakan remaja perempuan. "Pelaku umumnya wanita muda berusia antara 15 hingga 21 tahun," jelasnya.
Neta juga memaparkan bahwa kasus pembuangan bayi ini juga sudah terhitung tinggi di tahun 2017. Dari data yang ia dapatkan, terdapat 179 kasus pembuangan bayi di Indonesia.
"Di tahun 2017 angka pembuangan bayi di Indonesia tergolong tinggi dalam sejarah, yakni ada 179 bayi yang dibuang di jalanan. 79 bayi tewas, 10 masih berbentuk janin, dan 89 lainnya berhasil diselamatkan. Sepertinya, di 2018 ini trennya akan lebih meningkat lagi karena Januari saja sudah naik 100 persen," ungkapnya.
Sayangnya dari 54 kasus pembuangan bayi di bulan Januari 2018, dikatakan Neta, hanya 27 bayi yang berhasil diselamatkan dan sisanya meninggal dunia.
"Sebagian besar orangtua yang melakukan pembuangan bayinya itu lebih memilih menaruh jabang bayinya di jalanan. Dari 54 bayi yang dibuang di sepanjang bulan Januari 2018. Sebanyak 27 bayi bisa diselamatkan," pungkasnya.
Menurut Neta, provinsi yang tercatat tinggi dalam kasus pembuangan bayi yaitu Jawa Timur dengan 15 kasus pada bulan Januari 2018 ini.
"Jawa Timur menempati posisi tertinggi dalam kasus pembuangan bayi di Januari 2018 dengan 15 kali kejadian. Bahkan, pada tahun 2017 saja Jawa Timur menduduki peringkat pertama dengan 9 kasus pembuangan bayi. Kemudian, Sidoarjo masuk peringkat pertama kasus pembuangan bayi pada bulan Januari 2018, yakni ada 3 kasus disusul Malang dua kasus, Surabaya, Mojokerto, Nganjuk, Jombang, Madiun, Ponorogo, Lamongan dan Bangkalan," terangnya.
"Kemudian, hingga akhir Januari Jakarta dan Jateng menempati urutan kedua paling banyak kasus pembuangan bayi," tutupnya.