KRICOM.ID - Pasar Tanah Abang masih menjadi momok bagi Pemerintah Provinsi DKI. Pasalnya, sudah beberapa kali dilakukan penertiban oleh Satpol PP namun kesemrawutan masih terlihat di pasar tersebut.
Dari pantauan Kricom, Jumat (27/10/2017) di sepanjang Jalan Jati Baru Raya (depan Stasiun Pasar Tanah Abang) dan Pasar Jati, ratusan pedagang kaki lima (PKL) terlihat masih menjajakan dagangannya berupa pakaian dan buah yang memakan sebagian badan trotoar.
Sejumlah petugas Satpol PP terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi dan tidak melakukan penertiban PKL. Mereka terlihat bercengkerama dengan sesama teman sejawat.
Pasar Tanah Abang tidak hanya menonjolkan PKL yang kurang tertib. Namun, juga terlihat kesemrawutan lalulintas seperti mikrolet dan Bus Mayasari Bhakti yang ngetem di bawah jembatan Pasar Blok G. Terlihat petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang beberapa kali membunyikan sirine dan sang sopir angkot tidak beranjak untuk berjalan.
Walaupun, telah diminta untuk tidak berjualan di trotoar, para PKL masih bandel. Selain itu, para PKL mengaku tidak perlu membayar uang sewa yang mahal untuk berjualan di dalam.
"Kalau di sinikan langsung datang pembeli baru turun dari angkutan umum, tidak perlu mencari parkir kendaraan yang jauh dan bisa memakan waktu," kata Amir salah seorang pedagang pakaian anak-anak kepada Kricom.
Amir sadar lapaknya mengganggu dan melanggar aturan yang berlaku. Namun, dia berharap agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa mencari solusi untuk PKL.
"Kami meminta Pak Anies untuk ikut memikirkan kami, karena kami ini berdagang hanya cukup untuk menghidupi keluarga saja tidak lebih," tutupnya.