KRICOM - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Taufik, membela Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi).
Taufik menganggap masyarakat terlalu berlebihan dalam menagih janji politik, utamanya soal penutupan tempat hiburan Alexis dan penghentian reklamasi teluk Jakarta. Menurutnya, masyarakat masih harus bersabar menunggu kinerja Anies-Sandi lantaran pasangan tersebut masih belum genap seratus hari menjabat.
"Ini kasihan, belum seratus hari sudah dikejar-kejar soal reklamasi dan Alexis. Saya kira bukan itu saja pekerjaan gubernur selama lima tahun ke depan," ujar Taufik dalam diskusi di Gedung DPD Partai Golkar, Jalan Pegangsaan Barat, Jakarta, Minggu (29/10/2017).
Politikus Gerindra ini menilai kerja Anies-Sandi bukan hanya soal isu reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta dan penutupan Hotel Alexis di Jakarta Utara. Meskipun kedua isu tersebut merupakan janji andalan kampanye Anies-Sandi dalam pilkada DKI Jakarta.
Taufik menilai, tujuan utama kepemimpinan Anies-Sandi, yakni untuk membahagiakan rakyat Jakarta. Kedua janji tersebut merupakan salah satu dari tujuan kepemimpinan Anies-Sandi. Namun keduanya, menurut Taufik membutuhkan waktu.
Taufik menjelaskan, reklamasi 17 pulau saat ini masih diperdebatkan. Sedangkan pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa melalui National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) kemungkinan baru dibangun 30 tahun yang akan datang. Lokasinya tepat di atas atau di sebelah utara 17 pulau reklamasi itu.
"Yang menarik adalah sebetulnya rencana yang di atas (Giant Sea Wall) dulu. Tiba-tiba dibangun di bawah (reklamasi pulau). Dan ini tidak pernah didiskusikan," ujar Taufik.
Taufik mengklaim prinsip Anies-Sandi, yakni sesuatu yang melanggar harus ditolak. Sedangkan, pulau yang sudah terbangun itu harus didiskusikan akan jadi seperti apa.
Sebagai seorang pengusaha, Taufik meyakini Sandiaga akan berpikir bahwa yang sudah terbangun tidak akan dibongkar lagi. "Saya kira itu tidak mungkin. Sehingga perlu didiskusikan. Apalagi Pulau C dan D sudah terbangun. Mau kita apakan?" ujar Taufik.
Untuk itu, Taufik mengatakan harus ada pembahasan khusus terkait dengan pulau reklamasi yang sedang diperdebatkan. Pasalnya, kata dia, pembongkaran pulau yang sudah terlanjur terbangun akan sama biayanya dengan pembangunan pulau tersebut.
"Ini perlu diskusi yang panjang. Saya kira perlu dibuka ruang publik yang luas oleh gubernur dan wakil gubernur," ujar Taufik, politikus Gerindra yang pernah jadi tim sukses Anies-Sandi dalam pilkada DKI 2017.