KRICOM - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menganulir mutasi perwira tinggi (Pati) di tubuh TNI yang sebelumnya dilakukan Jenderal Gatot Nurmantyo. Padahal, mutasi Pati itu sebelumnya sudah disetujui.
Namun, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menganggap tidak ada yang salah dengan langkah Marsekal Hadi menganulir mutasi tersebut. Ia yakin keputusan itu sudah melalui pertimbangan yang matang.
"Tentu saja Bapak Panglima mengambil kebijakan strategis atas dasar pertimbangan-pertimbangan yang matang untuk soliditas TNI yang memiliki tugas sangat penting dalam menjaga kedaulatan Indonesia dan kekuatan pertahanan," kata Hasto ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).
Dari mutasi ini, ia mengingatkan kepada TNI agar menjaga kesolidan mengingat tugas yang tergolong berat, yakni menjaga kedaulatan Indonesia.
"TNI juga harus profesional dan partai juga mendorong bagaimana TNI sebagai kekuatan pertahanan, sebagai penjaga kedaulatan wilayah kita bisa semakin tangguh, handal, serta dibanggakan," ujarnya.
Dengan kekompakan, kekuatan militer Indonesia dinilai semakin bertambah dan disegani di mata dunia.
"Dahulu, kekuatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) kita terkuat di belahan bumi bagian selatan. Tentu kami mendorong upaya itu. Sehingga kami meyakini keputusan panglima berdasarkan pertimbangan yang tepat dan sesuai dengan mekanisme di tubuh TNI itu sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Marsekal Hadi menganulir 16 dari 85 pati yang dimutasi Gatot. Keputusan tersebut tertulis dalam surat bernomor Kep/982.a/XII/2017 tanggal 19 Desember 2017.