KRICOM - Program OK OCE yang digembar-gemborkan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dinilai belum terasa dampaknya di mata masyarakat. Pasalnya, selama ini program tersebut hanya fokus pada pelatihan semata.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah menilai, belum ada kejelasan soal pekerjaan konkret yang didapat para peserta OK OCE.
"Setelah dilatih terus diapain? Malah muncul wacana baru soal adanya pinjaman Rp 85 juta tapi dengan bunga cukup tinggi sekitar 13 persen," kata Trubus kepada Kricom di Jakarta, Sabtu (17/2/2018).
Ia menilai, program yang digaungkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di masa kampanye itu hingga saat ini masih sebatas wacana politik belaka.
"Belum secara nyatanya ini. Karena sampai hari ini kita belum melihat nyata dan konkretnya seperti apa," jelasnya.
"Sejauh ini, tahap yang ditawarkan itu baru pelatihan dan sampai ke rekomendasi, belum dirasakan nyata," sambungnya.
Trubus menyarankan agar Pemprov melakukan langkah lebih lanjut agar jurang antara si kaya dan miskin tak semakin melebar di Jakarta. Hal tersebut sekaligus mewujudkan cita-cita Anies-Sandi di masa kampanye lalu.
"Artinya langkahnya meningkatkan kesehjateraan masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah," ujar Trubus.
Dalam mengentaskan pengangguran, Pemprov DKI Jakarta melakukan gebrakan baru dalam dunia usaha. Mereka kini meresmikan kantor pusat OK OCE Global Service.
Wagub Sandiaga Uno berharap dari OK OCE Global Office akan lahir paling tidak 10 start up baru dan sanggup berdaya saing. Ia bahkan berujar dalam lima tahun ke depan bisa menciptakan 200 ribu lapangan kerja baru.