KRICOM - Teror terhadap ulama terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi. Kediaman Ustaz Ridwan Syakir yang merupakan Kepala Madrasah Diniyah Tarbiyatul Khoir didatangi dua orang pria yang berkata kasar serta mengancam.
Rumah Ustaz Ridwan Syakir terletak di Kampung Gudang, RT01/02, Desa Karang Satria, Kecamatan, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Menurut pengakuan korban, kejadian terjadi pada Rabu (21/2/2018) pagi saat ia akan melaksanakan Salat Dhuha. Namun tiba-tiba datang dua orang pria yang menggedor-gedor pintu dengan keras.
"Saya emang awalnya kurang sehat, saya lagi sakit, terus saya mandi berjemur ke depan untuk menghangatkan badan, abis itu saya masuk mau laksanakan Duha, enggak lama baru saja mau angkat tangan takbir, pintu ada yang buka dengan keras, digedorlah sampai saya kaget dan memutuskan untuk membatalkan salat untuk hadapi orang itu," jelasnya saat ditemui KRICOM, di kediamannya, Kamis (22/2/2018).
Saat dihampiri, Ustaz Ridwan langsung menanyakan maksud kedatangan dua orang tersebut, namun Ridwan malah mendapatkan kata-kata kasar dari mulut kedua pria tersebut.
"Saya tanya, mas siapa namanya, mau ketemu siapa, enggak ada jawaban, sampai dua kali, yang ketiga kali baru ada jawaban. Dia bilang mau nyari Ustaz Ridwan Syakir. Terus saya jawab, "Itu saya", langsung saya dikatai anjing, babi setan," ucap Ridwan menirukan perkataan pelaku saat itu.
Mendengar perkataan kasar tersebut, Ridwan langsung berkata ke salah satu pria tersebut. Tetapi, ia malah kembali mendapatkan kata-kata kasar.
"Oh kalo gitu mas salah kal,i bukan Ridwan saya, "enggak emang lu yang gw cari anjing babi"," paparnya.
Karena mendengar kembali ucapan kasar tersebut, Ridwan beritikad baik untuk mengobrol secara baik-baik, namun karena Ridwal melihat kedua pria tersebut mengepalkan tangan, ia langsung bergegas masuk ke dalam rumah dan ingin keluar rumah melalui pintu belakang.
Belum kesampaian upaya tersebut, kedua pria tersebut langsung mengejar dan mengadangnya di pintu belakang rumahnya.
"Kalo gitu maaf mas saya engak bisa berdiri, saya lagi sakit kita duduk di sini," kata Ridwan kepada pelaku saat itu.
"kan itu saya ngomong baik-baik, maunya mas perlunya apa datang ke sini, tapi dia enggak mau duduk. Prediksi saya dia mau nonjok atau nendang karena ngepalin tangan, makanya saya merangkak kebelakang, tapi dia jegat saya di pintu belakang" ungkap Ustaz Ridwan.
Berdasarkan keterangan dari kedua pria tersebut, kata Ridwan, mereka kesal karena dibilang mualaf tidak benar.
"Gue tadi dibilang mualaf brengsek, mualaf kurang ajar sama jemaah lu pas mau salat subuh," ucapnya.
Warga yang mendengar keributan itu, langsung menghampiri rumah korban. Warga pun mengamankannya saat pelaku berniat kabur.
"Saat berada di pangkalan ojek berhasil ditangkap oleh warga. Lalu diserahkan ke BKPM Tambun Utara Polsek tambun untuk diproses secara hukum," tandasnya.