KRICOM - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dinilai sebagai ancaman dan 'musuh' bagi negeri adidaya Amerika Serikat, sehingga muncul dugaan adanya usaha dari Negeri Paman Sam untuk mempermalukan Gatot.
Hal tersebut diutarakan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Menurutnya, hal itu tak lepas dengan rasa nasionalisme Gatot yang sangat tinggi.
"Logikanya seperti itu. Apalagi teman-teman Partai Republik (partai pendukung Donald Trump) itu kan Haukish. Melihat Gatot ini semiultranasionalis, ditambah insiden diverstasi 51 persen saham Freeport," kata Mardani saat diskusi 'Insiden Cekal Panglima TNI, Apa Maumu Amerika?' di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/10/2017).
Mardani melanjutkan, Gatot adalah sosok yang 'sempurna' di mata Amerika.
"Jadi Gatot tengah diberikan pesan, sekali mendayung dua pulau terlampaui. Ke Pemerintah Indonesia, 'Hati-hati soal Freeport'. Ke Gatot, 'Hati-hati anta'," tutur Mardani.
Dia melanjutkan, Gatot pasti akan tetap membela kepentingan negara diatas kepentingan apapun.
"Seorang nasionalis itu sederhana, 'apa yang memberikan manfaat untuk negara dan rakyat, dia pasti akan ambil keputusan untuk rakyat'. Bahaya ini untuk orang yang ingin senang sendiri (Amerika)," tutup Mardani.