KRICOM - Ditolaknya Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke Amerika Serikat (AS) turut menjadi perhatian serius bagi aktivis senior, Sri Bintang Pamungkas.
Menurutnya, hal itu menunjukan jika Gatot bukanlah orang sembarangan.
"Amerika mengganggap Gatot itu somebody. Sesorang yang penting sampai kemudian dari top intelijen juga ikut menilai dia. Jadi yang ingin dicatat dari pikiran orang AS, mereka menganggap Gatot itu seseorang yang harus diperhitungkan," kata Sri Bintang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).
Belakangan, penolakan AS terhadap kedatangan Gatot kerap dikaitkan dengan sosoknya yang dekat dengan umat Islam. Namun, Sri Bintang meyakini tindakan orotitas AS tersebut tak ada kaitannya dengan sikap Gatot yang mesra dengan kelompok ulama dan umat Islam.
"Enggak. Amerika enggak akan begitu (islamophobia)," ujar aktivis yang dituduh makar jelang Aksi 212 tersebut.
Dia justru menduga, penolakan itu lantaran Gatot dianggap mengetahui persis adanya proxy war atau perang tanpa bentuk yang saat ini sedang mengincar Indonesia.
"Gatot punya sesuatu. Bagi saya, 'sesuatu' itu ya pernyataan dia tentang proxy war," ungkapnya.
Di sisi lain, ia menilai insiden yang dialami Gatot menjadi peringatan bagi Cina yang memiliki hubungan mesra dengan Indonesia.
"Insiden ini harus ditangkap oleh pihak Cina bahwa Gatot memang tahu persis proxy war sedang dilaksanakan. Cina harus meneladani Amerika bahwa jangan main-main dengan Gatot," tukasnya.