KRICOM - Misteri terkait tewasnya pendiri Matahari Departement Store, Hari Darmawan akhirnya terkuak. Pihak kepolisian menduga pria berusia 77 tahun tersebut tewas akibat mengalami kecelakaan. Ia terjatuh ke aliran Sungai Ciliwung dari vilanya yang berlokasi di Jalan Hankam, Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky mengatakan, Hari yang ditemukan mengambang tanpa nyawa di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat pada 10 Maret 2018 silam ditemukan dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Luka-luka tersebut muncul akibat benturan dengan bebatuan di Sungai Ciliwung.
Dicky juga menjelaskan, arus utama Sungai Ciliwung pada malam kejadian dalam keadaan deras akibat hujan. Sementara saat kondisi normal saja, arus yang sungai juga terbilang cukup deras.
Dari hasil penyelidikan, Hari diduga terjatuh saat dirinya sedang bersama sopir pribadinya. "Penyebab kematian Hari Darmawan murni kecelakaan jatuh ke sungai," kata Dicky di Bogor, Senin (12/3/2018).
Pada saat almarhum meminta untuk diambilkan air minum di mobil, sopir pergi mengambil air. Posisi mobil diparkir di depan tangga di vila sebelah.
Saat mengambil air dari mobil, pada saat itu diketahui korban sempat ke bagian bawah vila yang dalam kondisi cukup gelap dan basah karena baru saja disiram hujan. Selain itu, arus air Sungai Ciliwung juga sedang deras.
"Jadi, ada aliran dari atas kencang sehingga membuka aliran baru, kemudian bertemu lagi pas di vila tersebut, jadi ada delta, jadi dua aliran sungainya," kata Dicky
Adapun vila milik Hari tersebut berbentuk seperti rumah panggung, berukuran 40 sampai 60 meter persegi, terdiri atas dua lantai. Lantai dua sejajar dengan jalan utama. Sedangkan di bawah panggung tidak ada kamar tidur, biasa digunakan untuk istirahat, duduk, menyepi, termasuk menikmati panorama.
"Di bagian bawah vila hanya ada tiang penyangga pondasi vila, hanya lantai terbuka," kata Dicky.
Sebelumnya pada hari Sabtu (10/3/2018), tim SAR dari pihak Taman Wisata Matahari menemukan jenazah Hari Darmawan di Sungai Ciliwung antara Lokawiratama Desa Leuwimalang dan Al-Ikhlas Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor dengan posisi jenazah tengkurap di atas bebatuan.