KRICOM - Tragedi Bintaro I yang terjadi tepat hari ini 30 tahun lalu diingat bangsa Indonesia sebagai salah satu kecelakaan kereta api terburuk sepanjang sejarah. Peristiwa yang bertempat kejadian di sekitar Pondok Betung, Bintaro ini merenggut 156 nyawa dan menyebabkan 300 lainnya luka-luka.
Namun ternyata, kecelakaan kereta api yang menelan banyak korban jiwa juga pernah terjadi di negara lain loh. Yuk, simak sembilan tragedi kereta api dengan korban jiwa terbanyak versi Kricom.
9. Tragedi Al Ayyat, Ratusan Penumpang Tewas Terpanggang
(Foto: dok. Devastating Disaster)
Peristiwa mengerikan ini terjadi pada dini hari 20 Februari 2002. Ketika itu, sebuah kereta api yang sedang dalam perjalanan dari Kairo, Mesir menuju kota Luxor terbakar akibat ledakan tabung gas di gerbong restorasi.
Parahnya, masinis kereta tersebut baru menyadari adanya kebakaran sekitar 2 jam setelah ledakan. Akibatnya, enam gerbong lain terbakar habis.
Pemerintah Mesir secara resmi mengumumkan 383 orang kehilangan nyawa akibat kejadian itu, baik yang terbakar maupun yang tewas saat melompat keluar. Namun beberapa pihak meyakini jumlah korban yang sebenarnya mencapai ribuan orang.
8. Tragedi Awash, 449 Penumpang Tewas
(Foto: dok. Railway Technology)
Ini adalah insiden kereta api terburuk di Benua Afrika. Ketika itu, 13 Oktober 1985, sebuah kereta lokal Ethiopia dengan rute Dire Dawa-Adis Ababa sedang membawa sekitar 1000 penumpang.
Saat memasuki wilayah Awash, kereta ini melaju kencang di jalur yang berbelok. Hal ini menyebabkan empat gerbong kereta tersebut tergelincir dan terjun ke dalam jurang, menewaskan 449 penumpang dan melukai 500 lainnya.
7. Tragedi Bihar, Ratusan Jenazah Hilang Ditelan Arus Sungai
(Foto: dok. Quora)
Kecelakaan berikutnya terjadi di Bihar, India pada 6 Juni 1981. Serangkaian kereta api yang terdiri dari sembilan gerbong anjlok saat melintasi sebuah jembatan dan kemudian tercebur ke sungai Baghmati.
Penyebab anjloknya kereta diyakini lantaran masinis dikejutkan oleh seekor sapi yang berdiri di tengah rel hingga terpaksa mengerem mendadak.
Setelah dilakukan pencarian selama lima hari, aparat setempat berhasil menemukan 200 jenazah penumpang. Sementara, sisanya tidak pernah ditemukan hingga saat ini. Jumlah total korban tewas diperkirakan berkisar antara 500-800 jiwa.
6. Tragedi Balvano, Meregang Nyawa Akibat Keracunan
(Foto: dok. Pontile News)
Tragedi kereta dengan jumlah korban jiwa yang besar juga terjadi di Benua Eropa. Peristiwa ini berawal ketika sebuah kereta uap berangkat dari Battipaglia, Italia menuju Potenza pada 2 Maret 1944.
Di tengah perjalanan, kereta tersebut tiba-tiba berhenti di dalam sebuah terowongan di wilayah Balvano. Hingga kini, penyebab kereta itu berhenti tak diketahui secara pasti.
Lebih dari 30 menit kereta berhenti di dalam terowongan. Yang terjadi selanjutnya amat tragis. Sebanyak 520 orang penumpang mati lemas akibat menghirup gas karbon monoksida sisa pembakaran batu bara yang menjadi sumber tenaga kereta uap tersebut.
5. Tragedi Ufa, Berawal dari Kebocoran Pipa Gas
(Foto: dok. FireWise Consulting)
Uni Soviet juga pernah menjadi 'tuan rumah' bagi kecelakaan tragis di atas jalur sepur. Dua rangkaian kereta api yang sedang bersilangan di antara kota Asha dan Ufa tiba-tiba mengalami ledakan hebat.
Ledakan tersebut bersumber dari kebocoran pipa gas alam yang terbentang dekat jalur kereta api. Gas yang bocor kemudian terkena percikan api yang timbul dari gesekan antara rel dan roda kereta. Hal itulah yang memicu terjadinya ledakan dahsyat.
Tragedi yang terjadi pada 4 Juni 1989 ini menewaskan 575 orang dan melukai 800 lainnya. Mirisnya, sebagian besar dari jumlah tersebut adalah anak-anak yang baru pulang berlibur
4. Tragedi Ciurea, Pengungsi PD I Tewas Mengenaskan
(Foto: dok. Wikipedia)
Masih dari Benua Eropa, cerita menyedihkan berikutnya datang dari Rumania. Pada 11 Januari 1917, dengan menumpangi sebuah kereta yang terdiri dari 26 gerbong, ribuan korban Perang Dunia I mengungsi dari Galati menuju kota Iasi.
Namun nahas, ketika tiba di Stasiun Ciurea, Iasi, kereta mengalami rem blong di turunan curam tepat sebelum memasuki stasiun. Akibatnya, kereta tersebut terbalik dan terbakar hebat. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah korban jiwa, namun diperkirakan sekitar 600-1000 orang tewas dalam peristiwa tersebut.
3. Tragedi Guadalajara, Kereta Nahas Terjun ke Jurang
(Foto: 100 Years Ago Today)
Insiden selanjutnya terjadi di Benua Amerika pada Januari 1915. Ketika itu, sebuah kereta mengangkut keluarga pejuang Revolusi Meksiko dari Colima menuju Guadalajara.
Namun, ketika sedang menuruni turunan curam, kereta yang kelebihan muatan tersebut mengalami gagal rem hingga meluncur tak terkendali dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya terjun bebas ke jurang. Lebih dari 600 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
2. Tragedi Saint Michel Maurienne, 700 Tentara Perancis Gagal Rayakan Natal
(Foto: dok. MGL News)
Pada 17 Desember 1915, 700 prajurit Perancis yang baru saja ditarik dari medan perang untuk merayakan Natal di rumah masing-masing, meregang nyawa dalam sebuah kecelakaan kereta. Sekira 425 di antaranya tidak dapat diidentifikasi karena hangus terbakar.
Ketika itu, masinis kereta yang mereka tumpangi berusaha mengurangi kecepatan saat sedang menuruni lembah, beberapa kilometer sebelum Stasiun Saint Michel Maurienne.
Namun apa daya, akibat kelebihan beban, rem kereta tersebut mengalami overheat hingga menimbulkan api. Kereta pun terbakar sebelum akhirnya anjlok dan terguling.
1. Tragedi Peraliya, Gelombang Tsunami Renggut Nyawa Ribuan Penumpang Kereta
(Foto: dok. DW)
Pada 26 Desember 2004 silam, sebuah kereta api yang sedang melintasi kawasan pesisir di wilayah Peraliya, Sri Lanka, dihantam dua gelombang tsunami yang sangat besar.
Pemerintah Sri Lanka memperkirakan lebih dari 1700 orang tewas dalam kejadian itu. Dari jumlah tersebut, hanya 900 jenazah yang berhasil ditemukan.
Peristiwa ini tercatat sebagai musibah kereta dengan korban jiwa paling banyak di dunia.
Demikian sembilan tragedi kereta yang memakan korban jiwa terbanyak versi Kricom. Semoga saja kejadian-kejadian memilukan seperti di atas tidak terulang lagi di kemudian hari.