KRICOM - Aksi unjuk rasa menentang sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus dilakukan oleh warga-warga dari beberapa negara di seluruh dunia. Salah satu bentuknya adalah dengan memboikot sebuah restoran cepat saji McDonald's.
Adapun langkah untuk memboikot restoran tersebut merupakan bentuk kecaman keras terhadap Trump. Pasalnya, Trump diketahui sebagai salah seorang pecinta menu-menu di McDonald's, khususnya Big Macs, Filet-o-Fish, dan milkshake.
Seperti dikutip dari Forward, Selasa (12/12/2017), warganet di Arab Saudi telah mempopulerkan tagar #BoycottAmericanRetaurants. Dari gerakan di dunia maya, warga Arab Saudi menolak untuk mengonsumi makanan dari McDonald's, Papa John's, Pizza Hut, dan Burger King.
Lalu dari Malaysia, beredar rumor di media sosial dan aplikasi berkirim pesan WhatsApp yang menyebut McDonald's sebagai salah satu penggalang dana bagi Israel. Dengan alasan tersebut, maka restoran tersebut pantas untuk segera diboikot.
"Pernyataan yang menyebut McDonald's sebagai penggalan dana bagi Israel adalah tuduhan yang keliru, palsu, dan ceroboh," ujar Direktur Pengelola McDonald's Malaysia, Azmir Jaafar.
Khusus untuk Malaysia, aksi untuk memboikot McDonald's bukanlah kali pertama dilakukan. Sebelumnya pada 2014, warga Malaysia juga memboikot restoran yang didirikan pertama kalinya di San Bernardino, California, 77 tahun lalu.
Seperti dikabarkan, Presiden AS Donald Trump telah membuat pernyataan kontroversial dengan menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Pernyataan tersebut langsung mendapatkan protes dari sejumlah pihak dan dinilai akan memperkeruh situasi politik antara Israel dan Palestina.