KRICOM - Kelompok ekstremis ISIS kembali melancarkan terornya. Baru-baru ini, dua pelaku bom bunuh diri melakukan serangan di sebuah gereja Kristen Methodist yang berlokasi di Pakistan pada hari Minggu (17/12/2017) silam.
Menurut laporan yang dirilis CNN, serangan fatal yang terjadi di kota Quetta tersebut dilancarkan saat gereja tersebut tengah melangsungkan perayaan mingguan. Meski hanya satu orang yang berhasil meledakkan diri, namun setidaknya tujuh jemaat tewas dan 20 lainnya menderita luka-luka.
Salah seorang pelaku gagal melancarkan aksinya setelah ditembak oleh salah seorang petugas keamanan gereja, tepat sebelum ia meledakkan bom yang ia bawa menggunakan rompi.
Menurut Kepala Kepolisian Provinsi Balochistan, Moazzam Jah Ansari, pelaku pertama berhasil meledakkan bom di gereja. Setelah itu, sempat terjadi aksi baku tembak hingga akhirnya seorang pelaku lainnya tertembus peluru. Saat insiden terjadi, setidaknya terdapat 400 orang yang tengah mengikuti ibadah di hari Minggu.
"Dua pelaku bom bunuh diri menghampiri sebuah gereja di #Quetta. Pasukan keamanan setempat bersama Kepolisian #Balochistan berhasil menuntaskan operasi untuk melumpuhkan para pelaku dalam 16 menit," ujar Menteri Dalam Negeri untuk Provinsi Balochistan, Sarfaraz Bugti dalam keterangan yang ia rilis lewat Twitter pribadinya, @PakSarfrazbugti.
Tak butuh waktu lama, ISIS langsung mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan oleh para simpatisannya. Dalam sebuah keterangan yang dirilis kantor berita propagandanya, Amaq, kelompok yang menamai dirinya ISIS Khorasan menjelaskan secara rinci bahwa merekalah yang melakukan serangan mematikan tersebut.
"Serangan di sebuah gereja di Quetta adalah perilaku yang terkutuk. Pakistan tidak akan takut dengan aksi-aksi pengecut seperti ini," ujar perwakilan Kementerian Luar Negeri Pakistan, Dr. Mohammad Faisal lewat akun Twitter @ForeignOfficePk.
Serangan-serangan teror di Pakistan sendiri sudah sering terjadi. Tak hanya kaum Nasrani, kaum Muslim juga kerap menjadi korban dari serangan-serangan tak bertanggung jawab tersebut.
Beberapa waktu lalu, 18 orang tewas dalam sebuah insiden bom bunuh diri di salah satu tempat beribadatan Muslim sufi di barat daya Provinsi Balochistan. Lalu pada bulan Februari, 75 orang tewas dalam insiden serupa di Provinsi Sindh.