KRICOM - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga, Sabtu (10/1/2017).
Menteri ESDM Ignatius Jonan memaparkan, dalam kurun waktu hampir satu bulan aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Bali tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan sehingga pihaknya menurunkan status dari level IV atau awas ke level III atau siaga.
“Dari pengamatan vulkanik Gunung Agung, selama hampir sebulan ini. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan untuk menurunkan status dari awas menjadi siaga,” ungkap Jonan di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem.
Lantaran status Gunung Agung diturunkan menjadi siaga, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi juga menurunkan radius zona bahaya Gunung Agung juga diturunkan dari sebelumnya enam kilometer dan delapan kilometer sektoral menjadi empat kilometer dari puncak gunung.
“Jadi kan pada status awas enam kilo nah sekaramg turun menjadi empat kilodari kawah gunung,” tambahnya.
Setelah menurunkan status dan radius zona bahaya Gunung Agung, efek yang dapat dirasakan yakni para pengungsi bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala di kampung halamannya masing-masing dan juga untuk menggairahkan perekonomian Pulau Dewata Bali dari segi pariwisata.
“Dampaknya apa bahwa seluruh saudara-saudara kita yang mengungsi,ke kampung halamannya masing-masing dalam waktu segera, yang kedua bahwa kegiatan aktivitas masyarakat terutama turis di Bali sudah dinyatakan aman dan tidak ada gangguan dari aktivitas gunung saat ini,” tandasnya.