KRICOM - Meskipun terkesan kontroversial, tetapi cuitan Raja Juli Antoni soal tidak kredibelnya partai-partai oposisi pemerintah tetap mendapatkan dukungan. Salah satunya adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Irma Suryani memaparkan, apa yang disampaikan Raja Juli Antoni adalah benar adanya. Pasalnya saat ini partai-partai oposisi kerap melontarkan kritik tanpa didukung data.
"Saya setuju dengan pernyataan beliau. Faktanya kritik yang disampaikan pada pemerintah tidak konstruktif dan tidak menurut data, tetapi lebih pada ketidaksukaan dan destruktif," ucap dia saat dihubungi wartawan, Jumat (9/3/2018).
Irma mencontohkan, kritik oposisi terkadang tidak tentu arah. Seperti ketika oposisi mengkritik Presiden RI, Joko Widodo yang membagi-bagikan sarung.
"Presiden bagi sarung dari dalam mobil yang berjalan, dibilang 'norak'. Presiden latihan tinju, disuruh adu dengan Danjen Kopassus. Ada orang yang mewacanakan untuk menyatukan Jokowi dan Prabowo dibilang 'Itu merupakan ketakutan jokowi dan pendukungnya'," keluh dia.
Harusnya, kata dia, kritik yang disampaikan opsisi berasal dari data. Bahkan, tidak hanya sekedar kritik, oposisi harusnya bisa berbuat nyata dan menunjukkan solusi atas problem negara.
"Contoh kasus Asmat, sibuk menyanjung-nyanjung pemberian kartu kuning, tapi enggak ada satupun dari mereka yang turun ke sana, beri bantuan dan pendampingan ke Asmat," ungkap dia.
Menurut Irma, ada oknum yang memang sering mencemooh pemerintah hampir setiap hari. Sayangnya menurut dia, oknum itu tidak pernah melakukan sesuatu yang lebih baik dari yang dilakukan pemerintah.
"Menggunakan politik praktis untuk menghantam lawan sah-sah saja dalam politik, tetapi jangan asbun (asal bunyi) karena akan terlihat seperti orang kalap," ungkap dia.
Sebelumnya, sebuah cuitan yang ditulis oleh Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni menciptakan kontroversi di kalangan netizen. Pasalnya, Raja Juli menuding partai-partai oposisi pemerintah saat ini tidak kredibel. Hal itulah yang pada akhirnya membuat hoaks membanjiri media sosial.
"Hoax ada karena kita tidak punya oposisi yang kredibel. Tidak ada policy alternatif. Mainkan isu primordial saja. Yang setuju RT," cuitnya, Rabu (7/3/2018) kemarin.
Cuitan Raja Juli terakhir memanen sebanyak 3.325 retweet dan disukai oleh 2.123 akun. Tidak hanya itu, cuitan itu juga mengundang 775 komentar.