KRICOM - Jebolnya tanggul sungai Logung akibat curah hujan yang tinggi membuat ratusan rumah warga yang berada di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus terendam air. Akibatnya ratusan rumah yang terletak di desa Bulungcangkring, desa Sadang, desa Pladen dan desa Bulung Kulon mengalami kerusakan.
Jebolnya tanggul penahan banjir sepanjang 15 meter yang terjadi Selasa kemarin membuat rumah warga di empat desa tersebut terendam banjir setinggi 50 cm sampai dengan 1 meter dan aktivitas ratusan warga setempat menjadi terganggu
Camat Jekulo Dwi Yusi Sasepti kepada sejumlah media mengatakan hingga Rabu (7/2/2018) pagi di wilayahnya ada ratusan rumah warga yang masih tergenang air.
“Dari laporan yang kami peroleh, di desa Sadang terdapat 200 rumah yang masih terendam air, kemudian di desa Bulungcangkring terdapat 50 rumah, Desa Pladen sekitar 30-an rumah dan di desa Bulung Kulon ada sebanyak 50-an rumah,” kata Yusi, Rabu (7/2/2018).
Selain merendam rumah warga, puluhan hektare sawah milik petani di empat desa tersebut juga mengalami kerusakan akibat tergenang air, sehingga banyak petani dipastikan akan mengalami gagal panen dan mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Banjir yang lebih parah juga terjadi di Kecamatan Jekulo. Di Kecamatan ini setidaknya ada ribuan rumah warga yang terendam air karena jebolnya tanggul sungai Piji di desa Hadiwarno yang tidak mampu menampung curah hujan yang cukup tinggi.
“Kerusakan rumah terbanyak ada di desa Temulus yang mencapai 800 rumah, kemudian di desaKesambi sekitar 230 rumah, sedangkan didesa Jojo dilaporkan sebanyak 70 rumah, desa Mejobo ada sekitar 210 rumah dan didesa Golantepus sebanyak 40 rumah,” ucap Camat Mejobo Harso Widodo.
Menurut dia untuk sementara ini upaya perbaikan tanggul yang jebol sudah dilakukan, yakni memasang karung yang berisi pasir.
“Sambil menunggu air surut, sementara ini kami antisipasi dengan menempatkan karung yang berisi pasir dan menyedotnya dengan pompa serta mengeruk sampah yang ada di kali,” tutup Harso.